Sabtu, 06 Januari 2018

Cerita Sex Aku Malu-Malu Saat Pertama ML

Hari ini hari Senin, di siang hari yang panas di sudut kota Bandung . Aku sedang berkejaran dengan waktu dan bus kota . Peluh mengalir membasahi wajah dan baju . Dalam hatiku bertekad untuk tidak datang terlambat hari ini , penting bagiku untuk datang tepat waktu, sebab aku tidak ingin mengecewakan pak dosen yang sudah berulang kali marah . Entah kenapa hari ini semuanya tampak tidak bersahabat denganku. Terminal bus yang terlalu ramai, seolah-olah mengatakan bahwa aku harus datang lebih awal jika tidak ingin terlambat . “Aku akan datang tepat waktu hari ini, kalau tidak maka tamatlah sudah semua persiapanku” kata aku dalam hati.

Bus yang aku tunggu akhirnya datang juga,, tetapi kayaknya hari ini lebih penuh dari hari biasanya.. Aku bergegas berdesakan masuk ke dalam bus tanpa ac yang baunya bercampur aduk antara bau keringat yang tengik, dan bau penumpang yang tidak mandi .. Tapi dengan membulatkan tekad akhirnya aku berhasil naik, dan seperti sudah ku duga,, aku tidak mendapatkan tempat duduk..
“Hmm,, pasti ada pria tampan yang mau memberikan tempat duduk kepada gadis cantik manis sepertiku ” pikir aku sambil menoleh kiri kanan mencari pria yang aku maksud

Cerita Ngentot ~ Tetapi akhirnya aku harus berdiri sampai bus berhenti di depan falkutasku . . Oh My God! Aku terlambat lagi hari ini . . Kali ini keterlaluan sekali terlambat sampai 30 menit , mana hari ini ada tes kecil lagi . . Aku langsung berlari kencang setelah membayar ongkos bus ke pak kondektur . . Rok lipit-lipit warna senada yang kupakai berkibar-kibar seolah ingin protes dengan kecepatan lariku . .
Ada seorang mahasiswa yang hampir kutabrak langsung berteriak “Sinting!” , tapi aku tak peduli dan terus berlari . . Payudara ku yang berukuran 36 B , dibungkus dengan BH merah tampang terguncang-guncang naik turun dengan semangatnya , ya memang potongan BH sedikit rendah dan kemeja yang kupakai agak longgar sehingga aku merasa seperti bra nya mau melorot ke bawah . .

Aku terus berlari dan menaiki anak tangga ke ruang kuliahku yang di lantai 4 . . Aku berkuliah di sebuah universitas swasta yang cukup punya nama di Bandung . . Sambil terus berlari aku kembali berpapasan dengan beberapa cowok yang sedang duduk-duduk di tangga sambil bercakap-cakap .

Mereka bersuit-suit melihat aku berlari , bagiku itu justru menambah semangatku . . Dengan Sepatu hak tinggi berwarna hitam menyala setinggi 6 cm tidak mengurangi kegesitan ku . . Aku sudah berada di ujung tangga ketika kusadari para cowok kurang ajar itu mungkin mengintip dari bawah tangga . .
“Sialan!!” umpatku dalam hati , mereka pasti tahu aku mengenakan celana dalam merah hari ini . .
Akhirnya dengan segala perjuangan aku akhir sampai ke depan ruangan kelas , aku kemudian mengetok pintu , masuk dan langsung ke bangku yang masih kosong di belakang . .
Aku masih terengah-engah ketika Pak Yuda , demikian nama dosenku , meneriaki namaku dengan keras . .
“NOPI!! , KAMU TAHU INI SUDAH JAM BERAPA??? ,” aku sampai meloncat kaget mendengar teriakan itu . .
“AYO KAMU KEDEPAN DULU SINI ,” aku mengumpat dalam hati kemudian dengan berat langkah menuju ke depan kelas . .

Aku berdiri di depan kelas menghadap anak-anak yang tiba-tiba menjadi ramai seolah di depan kelas ada sesuatu yang aneh . . Pak Yuda menatapku dengan dingin , matanya seolah ingin menjelajahi tubuhku , napasku masih sangat terengah-engah dan akibatnya payudaraku bergerak naik turun seiring dengan napas ku . .
Kemeja putih yang aku pakai memang agak longgar tapi terbuat dari kain yang cukup tipis , sehingga samar-samar pasti terlihat warna BH ku yang menyolok , ah tapi cuek sajalah . . Aku langsung mengecek ke bawah untuk melihat apakah pakaian yang aku pakai harus ditata jika tidak semestinya , “Semuanya tampak rapi ,” pikirku cepat . .
“Haah , ternyata ada noda keringat basah yang tampak seperti bunga di kedua sisi ketiakku . . Shit!!” kataku dalam hati . .
“Maaf Pak Yuda hari ini saya terlambat karena bus sangat lama datangnya ,” aku berkata cepat namun berusaha untuk tidak memicu kemarahannya . .
“Ya , saya tahu tapi hari ini kita sedang tes , dan kamu tahu aturannya kan bahwa ikut tes ini merupakan kewajiban sebelum UAS atau kamu tidak akan lulus pelajaran saya jika tidak mengikuti tes ini ,” jelas Pak Yuda tegas . .
“Kamu setelah kuliah ini harap menemui saya di kantor , kamu harus ikut tes susulan atau kamu tidak akan pernah lulus ,” lanjutnya . .
“Ya pak ,” jawabku cepat . .

Mata kuliah Pak Yuda merupakan suatu mata kuliah yang sangat penting untuk mengambil mata kuliah lain karena tercantum hampir dalam setiap prasyarat mata kuliah lain . . Dengan tidak lulus mata kuliah ini kemungkinan semester depan aku hanya dapat mengambil 1 mata kuliah saja yang lain semua terkena prasyarat . .

“Aku anak yang bertekad baja , aku harus lulus mata kuliah ini!! ,” tekadku dalam hati . .
Pak Yuda , umur 32 tahun , perawakan besar tinggi dan berkumis , kulitnya agak sawo matang tapi cukup putih untuk ukuran lelaki . . Statusnya sudah cerai dengan istrinya dan sekarang hanya tinggal sendirian di salah satu kawasan elit di Bandung , sebenarnya Pak Yuda orang kaya dia punya usaha sampingan Rumah Walet di beberapa tempat . .

Tidak jelas mengapa ia mau menjadi dosen yang bayarannya hanya beberapa juta sebulan . . Yang jelas orangnya ramah dan punya banyak teman . . Teman saya pernah memergoki pak Yuda di salah satu pub elit bersama temannya setelah di tanyai katanya urusan bisnis . .
Oh ya , namaku Nopi , aku cewek berusia 20 tahun . . Sekarang kuliah semester 3 jurusan Yudanomi , tubuhku langsing tapi berisi . . Rambutku sebahu dan lurus seperti iklan yang di re-bonding itu lho . . Banyak orang bilang aku cantik dan bukan saja orang hanya bilang , tapi aku sendiri bekerja paruh waktu sebagai SPG di berbagai tempat dan juga sebagai pagar ayu . .

Pokoknya untuk urusan pamer wajah dan badan aku pasti di ajak . . Bukan apa apa sebenarnya , tetapi memang itulah kelebihanku . . Aku punya banyak teman cowok maupun cewek aku orang yang pintar bergaul atau memang aku cantik sehingga banyak di kerubungi cowok yang sekedar senang atau memang menginginkan sesuatu , bukan hanya cantik lho , tapi juga seksi . .

Dadaku cukup padat berisi dan sesuai dengan postur tubuhku yang tinggi 162 cm dan berat 50 Kg , Kukira itu ukuran ideal yang di inginkan setiap wanita . . Walaupun aku orang nya sering berada dimuka umum tapi aku sebenarnya agak pemalu , aku tidak berani berbicara sambil menatap mata orang , hanya kadang-kadang aku harus PeDe karena di bayar untuk itu . . Tentu bukan hanya payudara ku saja yang indah , kulitku juga putih dan betisku mulus menantang setiap mata yang mampu menjelajahinya . . Aku rajin merawatkan tubuh di berbagai salon kecantikan karena menurut bosku supaya lebih bernilai jual , entah apa maksudnya . . Mungkin supaya penjualan produknya semakin besar atau supaya sering dipakai jadi SPG . .

“Nopi , hari ini bapak tidak sempat ke kantor lagi karena ada urusan penting yang tidak bisa di tunda . . Kalau kamu betul pingin ikut tes ini , nanti hubungi bapak agak sore ya . . Kalau lain kali bapak sudah enggak bisa kasih tes lagi , atau kamu mengulang aja tahun depan ya?” ucapan Pak Yuda membuyarkan lamunan ku . .

Ternyata di kelas tinggal aku sendirian . . Entah sejak kapan bubar , kayaknya aku terlalu banyak melamun hari ini . .“Saya mau lulus semester ini pak , bagaimana kalau bapak tidak sempat nanti sore saja tes nya bahkan kalau di rumah bapak sekalipun saya bersedia yang penting bapak mau meluangkan waktu untuk saya” kataku gugup karena pikiranku baru terputus dan kacau . .
“Kamu tahukan nomor HP bapak kan? Ya sudah nanti sore bapak tunggu ya ,” Lanjut pak Yuda cepat langsung bergegas pergi . .
Ketika semuanya di awali dengan ‘manis’

Sudah jam empat sore ketika rangkaian kuliah hari ini selesai , aku tidak sempat pulang lagi , sambil melirik jam guess di tangan kiriku , janjiku dengan Pak Yuda adalah jam 4 . .15 aku harus bergegas sebelum terlambat lagi , tidak usah melapor ke rumah lagi tokh tidak ada orang di rumah ku . . Aku tinggal sendiri karena aku sebenarnya bukan orang Bandung , aku anak luar pulau , aku tinggal sendirian di rumah kontrakan kecil yang tetangganya pun aku tidak berapa kenal . . Keberanianku tinggal sendirian semata karena tekadku kuliah di Bandung . . Ya aku memang cewek bertekad baja . .
“Aku naik ojek sajalah ke rumah Pak Yuda biar tidak terlambat” pikirku . .
Benar juga tidak sampai 10 menit aku sudah berdiri di depan sebuah rumah mewah berlantai 2 Pak Yuda juga kebetulan baru pulang sehingga kami sama-sama masuk ke rumah . . Pak Yuda kemudian meminta waktu untuk mandi sebentar dan mempersilakan saya duduk di sofa berbulu putih yang tampaknya mahal . . Begitu pak Yuda hilang dari pandangan mataku aku berdiri dan melihat-lihat sekelililing . .

Jumat, 05 Januari 2018

Cerita Sex Sedarah Dengan Ibu Tiri

Ini merupakan kisah broken home yang pada akhirnya membuat aku merasakan kenimatan,, para pembaca pasti penasaran mari aku akan bercerita tentang kisah pengalaman pribadiku yang sulit aku lupakan. Saat usia 10 tahun, Papa dan Mama bercerai karena alasan tidak cocok. Aku sebagai anak-anak sih nerima aja tanpa bisa protes. Saat aku berusia 15 tahun, Papa kawin lagi. Papa yang saat itu berusia 37 tahun kawin dengan Tante lena yang berusia 35 tahun. Tante lena orangnya cantik, setidaknya pikiranku sebagai lelaki disuia ke 15 tahun yang sudah mulai merasakan getaran terhadap wanita. Tubuhnya tinggi, putih, pantatnya berisi dan buah dadanya padat. Saat menikah dengan Papa, Tante lena juga seorang janda tapi nggak punya anak.

Sejak kawin, Papa jadi semangat hidup berimbas ke kerjanya yang gila-gilaan. Sebagai pengusaha, Papa sering keluar kota. Tinggallah aku dan ibu tiriku dirumah. Lama-lama aku jadi deket dengan Tante lena yang sejak bersama Papa aku panggil Mama lena. Aku jadi akrab dengan Mama lena karena kemana-mana Mama minta tolong aku temenin. Dirumah pun kalo Papa nggak ada aku yang nemenin nonton TV atau nonton film VCD. Aku senang sekali dimanja sama Mama baruku ini. Setahun sudah Papa kawin dengan Mama lena tapi belom ada tanda-tanda kalo aku bakalan punya adik baru. Bahkan Papa semakin getol cari duit dan sering banget keluar kota. Aku dan Mama lena semakin akrab aja. Sampai-sampai kami seperti tidak ada batasan sebagai anak tiri dan ibu tiri. Kami mulai sering tidur disatu tempat tidur bersama. Mama lena mulai nggak risih untuk mengganti pakaian didepanku walaupun tidak bener-bener telanjang. Tapi terkadang aku suka menangkap basah Mama lena lagi berpolos ria mematut didepan kaca sehabis mandi. Beberapa kali kejadian aku jadi apal kalo setiap habis mandi Mamapasti masuk kamarnya dengan hanya melilitkan handuk dan sesampai dikamar handuk pasti ditanggalkan.

Beberapa kali kejadian aku membuka kamar Mama yang nggak dikunci aku kepergokMama lena masih dalam keadaan tanpa sehelai benang sedang bengong didepan cermin. Lama-lama aku sengajain aja setiap selesai Mama mandi beberapa menit kemudian aku pasti pura-pura nggak sengaja buka pintu dan pemandangan indah terhampar dimata mudaku. Sampai suatu ketika, mungkin karena terdorong nafsu laki-laki yang mulai menggeliat diusia 16 tahun, aku menjadi bernafsu besar ketika melihatMama sedang tiduran dikasur tanpa pakaian. Matanya terpejam sementara tangannya menggerayang tubuhnya sendiri sambil sedikit merintih. Aku terpana didepan pintu yang sedikit terbuka dan menikmati pemandangan itu. Lama aku menikmati pemandangan itu. Kemaluanku berdiri tegak dibalik celana pendekku. Ah, inikah pertanda kalo anak laki-laki sedang birahi? Batinku. Aku terlena dengan pemandanganMama lena yang semakin hot menggeliat-geliat dan melolong. Tanpa sadar tanganku memegang dan memijit-mijit si otong kecil yang sedari tadi tegang. Tiba-tiba aku seperti pengen pipis dan ahh koq pipisnya enak ya. Akupun bergegas kekamar mandi seiringMama lena yang lemas tertidur.

Kejadian seperti jadi pemandanganku setiap hari. Lama-lama aku jadi bertanya-tanya. Mungkinkah ini disengaja sama Mama? Dari keseringan melihat pemandangan ini rupanya terekam diotakku kalau wanita cantik itu adalah wanita yang lebih dewasa. Wanita berumur yang cantik dimataku terlihat sangat sexi dan sangat menggairahkan.

Suatu siang sepulang aku dari sekolah aku langsung ke kamarku. Seperti biasa aku melongok ke kamar Mama. Kulihat Mama lena dalam keadaan telanjang bulat sedang tertidur pulas. Kuberanikan untuk mendekat Mumpum perempuan cantik ini lagi tidur, batinku. Kalau selama ini aku hanya berani melihat Mama dari balik pintu kali ini tubuh cantik tanpa busana bener-bener berada didepanku. Kupelototi semua lekuk liku tubuh Mama. Ahh, si otong bereaksi keras, menyentak-nyentak ganas. Tanpa kusadari, mungkin terdorong nafsu yang nggak bisa dibendung, kuberanikan tanganku mengusap paha Mama lena, pelan, pelan. Mama diam aja, aku semakin berani. Kini kedua tanganku semakin nekad menggerayang tubuh cantik Mama tiriku. Kuremas-remas buah dada ranum dan dengan naluri plus pengetahuan dari film BF aku bertindak lebih lanjut dengan mengisap puting susu Mama. Mama masih diam, aku makin berani. Terispirasi film blue yang kutonton bersama temen-temen, aku tanggalkan seluruh pakaianku dan si otong dengan marahnya menunjuk-nujuk. Aku tiduran disampingMama sambil memeluk erat.

Aku sedikit sadar dan ketakutan ketika Mama tiba-tiba bergerak dan membuka mata.Mama lena menatapku tajam.
"Ngapain Ndy? Koq kamu telanjang juga?" tanya Mama.
"Maaf ma, Andy khilaf, abis nafsu liat Mama telanjang gitu" jawabku takut-takut.
"Kamu mulai nakal ya" kata Mama sambil tangannya memelukku erat.
"Ya udah Mama juga pengen peluk kamu, udah lama Mama nggak dipeluk papamu.Mama tadi kegerahan makanya Mama telanjang, e nggak taunya kamu masuk" jelasMama.
Yang nggak kusangka-sangka tiba-tiba Mama mencium bibirku. Dia mengisap ujung lidahku, lama dan dalam, semakin dalam. Aku bereaksi. Naluri laki-laki muda terpacu. Aku mebalas ciuman Mama tiriku yang cantik.

Semuanya berjalan begitu saja tanpa direncanakan. Lidah Mama kemuidan berpindah menelusuri tubuhku.
"Kamu sudah dewasa ya Ndy, gak apa-apa kan kamu Mama perlakukan seperti papamu" gumam Mama disela telusuran lidahnya.
"Punya kamu juga sudah besar, belom sebesar punya papamu tapi lebih keras dan tegang", cerocos Mama lagi.
Aku hanya diam menahan geli dan nikmat. Mama lebih banyak aktif menuntun (atau mengajariku). Si otong kemudian dijilatin Mama. Ini membuat aku nggak tahan karena kegelian. Lalu, punyaku dikulum Mama. Oh indah sekali rasanya. Lama aku dikerjainMama cantik ini seperti ini.

Mama kemudian tidur telentang, mengangkangkan kaki dan menarik tubuhku agar tiduran diatas tubuh indahnya. Mama kemudian memegang punyaku, mengocoknya sebentar dan mengarahkan keselangkangan Mama. Aku hanya diam saja. Terasa punyaku sepertinya masuk ke vagina Mama tapi aku tetep diam aja sampai kemudianMama menarik pantatku dan menekan. Berasa banget punyaku masuk ke dalam punyaMama. Pergesekan itu membuat merinding. Secara naluri aku kemudian melakukan gerakan maju mundur biar terjadi lagi gesekan. Mama juga mengoyangkan pinggulnya.Mama yang kulihat sangat menikmati bahkan mengangkat tinggi-tinggi pinggulnya sehingga aku seperti sedang naik kuda diatas pinggul Mama.
Tiba-tiba Mama berteriak kencang sambil memelukku erat-erat, "Rendy, Mama enak Ndy" teriak Mama.
"Ma, Andy juga enak nih mau muncrat" dan aku ngerasain sensasi yang lebih gila dari sekedar menonton Mama kemarin-kemarin.

Aku lemes banget, dan tersandar layu ditubuh mulus Mama tiriku. Aku nggak tau berapa lama, rupanya aku tertidur, Mama juga. Aku tersadar ketika Mama mengecup bibirku dan menggeser tubuhku dari atas tubuhnya. Mama kemudian keluar kamar dengan melilitkan handuk, mungkin mau mandi. Akupun menyusul Mama dalam keadaan telanjang. Kuraba punyaku, lengket sekali, aku pengen mencucinya. Aku melihat Mama lagi mandi, pintu kamar mandi terbuka lebar. Uhh, tubuh Mama tiriku itu memang indah sekali. Nggak terasa punyaku bergerak bangkit lagi. Dengan posisi punyaku menunjuk aku berjalan ke kamar mandi menghampiri Mama.
"Ma, mau lagi dong kayak tadi, enak" kini aku yang meminta.
Mama memnandangku dan tersenyum manis, manis sekali. Kamuipun melanjutkan kejadian seperti dikamar.

Kali ini Mama berjongkok di kloset lalu punyaku yang sedari tadi mengacung aku masukkan ke vagina Mama yang memerah. Kudorong keluar masuk seperti tadi. Mamamembantu dengan menarik pantatku dalam-dalam. Nggak berapa lama Mamamengajak berdiri dan dalam posisi berdiri kami saling memeluk dan punyaku menancap erat di vagina Mama. Aku menikmati ini, karena punyaku seperti dijepit. Mamamenciumku erat. Baru kusadari kalau badanku ternyata sama tinggi dengan Mamaku. Dlama posisi berdiri aku kemudian merasakan kenikmatan ketika cairan kental kembali muncrat dari punyaku sementara Mama mengerang dan mengejang sambil memelukku erat. Kami samaƂ–sama lunglai.

Setelah kejadian hari itu, kami selalu melakukan persetubuhan dengan Mama tiriku. Hampir setiap hari sepluang sekolah, bahkan sebelum berangkat sekolah. Lebih gila lagi kadang kami melakukan walaupun Papa ada dirumah. Sudah tentu dengan curi-curi kesempatan kalo Papa lagi tidur. Kehadiran Papa dirumah seperti siksaan buatku karena aku nggak bisa melampiaskan nafsu terhadap Mama. Aku sangat menikmati. Aku senang kalo Papa keluar kota untuk waktu lama, Mama juga seneng. Mama terus melatih aku dalam beradegan sex. Banyak pelajaran yang dikasi Mama, mulai dari cara menjilat vagina yang bener, cara mengisap buah dada, cara mengenjot yang baik. Pokoknya aku diajarkan bagaimana memperlakukan wanita dengan enak. Aku sadar kalo aku menjadi hebat karena Mama tiriku.

Sekitar setahun lebih aku menjadi pemuas Mama tiriku menggantikan posisi ayah. Aku bahkan jatuh cinta dengan Mama tiriku ini. Nggak sedetikpun aku mau berpisah denganMamaku, kecuali sekolah. Dikelaspun aku selalu memikirkan Mama dirumah, pengen cepet pulang. Aku jadi nggak pernah bergaul lagi sama temen-temen. Sebagai cowok yang ganteng, banyak temen cewek yang suka mengajak aku jalan tapi aku nggak tertarik. Aku selalu teringat Mama. Justru aku akan tertarik kalo melihat Bu guru Ratna yang umurnya setua Mama tiriku atau aku tertarik melihat Bu Henny tetanggaku dan temen Mama.

Tapi percintaan dengan Mama hanya bertahan setahun lebih karena kejadian tragis menimpa Mama. Mama meninggal dalam kecelakaan. Ketika itu seorang diri Mamatiriku mengajak aku nemenin tapi aku nggak bisa karena aku ada les. Mama akhirnya pergi sendiri ke mal. Dijalan mobil Mama tabrakan hebat dan Mama meminggal ditempat. Aku merasa sangat berdosa nggak bisa nemenin Mama tiriku tercinta. Aku shock. Aku ditenangkan Papa.
"Papa tau kamu deket sekali dengan Mama lena, tapi nggak usah sedih ya Ndy, Papa juga sedih tapi mau bilang apa" kata papaku.
Selama ini papaku tau kalo aku sangat deket dengan Mama. Papa senang karena Papa mengira aku senang dengan Mama lena dan menganggapnya sebagai Mama kandung. Padahal kalau Papa tau apa yang terjadi selama ini. Aku merasa berdosa terhadap Papa yang dibohongi selama ini.

Tapi semua apa yang diberikan Mama lena, kasih sayang, cinta dan pelajaran sex sangat membekas dipikiranku. Sampai saat ini, aku terobsesi dengan apa semua yang dimilikiMama lena dulu. Aku mendambakan wanita seumur Mama, secantik Mama, sebaikMama dan hebat di ranjang seperti Mama tiriku itu. Kusadari sekarang kalo aku sangat senang bercinta dengan wanita STW semuanya berawal dari sana.

Sungguh kenikmatan yang sangat sulit aku lupakan menikmati memek Mama tiriku sendiri sungguh membuat aku ketagihan..

Kamis, 04 Januari 2018

Cerita Sex Dengan ABG Cewek Bispak

Aku adalah gadis berusia 19 tahun .' kawan-kawan mengatakan Aku cantik, tinggi 170, kulit putih dengan rambut lurus sebahu .' Aku termasuk populer diantara kawan-kawan, pokoknya \'gaul abis\' .' Namun demikian Aku masih mampu menjaga kesucianku sampai .' .' Suatu saat Aku dan enam orang kawan Susi (19), Vina (20), Kelvin (22), Tito (22), Toni (23) dan Andri (20) .' menghabiskan liburan dengan menginap di villa keluarga Andri di Puncak .' Susi walaupun tidak terlalu tinggi (160) memiliki tubuh padat dengan kulit putih, sangat sexy apalagi dengan ukuran payudara 36b-nya, Susi telah berpacaran cukup lama dengan Kelvin .

Diantara kami bertiga Vina yang paling cantik, tubuhnya sangat proporsi tidak heran kalau sang pacar, Tito, sangat tergila-gila dengannya .' Sementara Aku , Andri dan Toni masih \'jomblo\' .' Andri yang berdarah India sebenarnya suka sama Aku , dia lumayan ganteng hanya saja bulu-bulu dadanya yang lebat terkadang membuat Aku ngeri, karenanya Aku hanya menganggap dia tidak lebih dari sekedar teman .'

Acara ke Puncak kami mulai dengan \'hang-out\' disalah satu kafe terkenal di kota kami .' Larut malam baru tiba di Puncak dan langsung menyerbu kamar tidur, kami semua tidur dikamar lantai atas .' Udara dingin membuatku terbangun dan menyadari hanya Susi yang ada sementara Vina entah kemana .' Rasa haus membuatku beranjak menuju dapur untuk mengambil minum .' Sewaktu melewati kamar belakang dilantai bawah, telingAku menangkap suara orang yang sedang bercakap-cakap .' Kuintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat, ternyata Tito dan Vina .' Niat menegur mereka Aku urungkan, karena kulihat mereka sedang berciuman, awalnya kecupan-kecupan lembut yang kemudian berubah menjadi lumatan-lumatan .' Keingintahuan akan kelanjutan adegan itu menahan langkahku menuju dapur .'

Adegan ciuman itu bertambah \'panas\' mereka saling memagut dan berguling-gulingan, lidah Tito menjalar bagai bagai ular ketelinga dan leher sementara tangannya menyusup kedalam t-shirt meremas-remas payudara yang menyebabkan Vina mendesah-desah, suaranya desahannya terdengar sangat sensual .' Disibakkannya t-shirt Vina dan lidahnya menjalar dan meliuk-liuk di putingnya, menghisap dan meremas-remas payudara Vina .' Setelah itu tangannya mulai merayap kebawah, mengelus-elus bagian sensitif yang tertutup g-string .' Tito berusaha membuka penutup terakhir itu, tapi sepertinya Vina keberatan .' Lamat-lamat kudengan pembicaraan mereka .'
"Jangan To" tolak Vina .'
"Kenapa sayang" tanya Tito .'
"Aku belum pernah .' .' gituan"
"Makanya dicoba sayang" bujuk Tito .'
"TAku t To" Vina beralasan .'
"Ngga apa-apa kok" lanjut Tito membujuk
"Tapi To"
"Gini deh", potong Tito, "Aku cium aja, kalau kamu ngga suka kita berhenti"
"Janji ya To" sahut Vina ingin meyakinkan .'
"Janji" Tito meyakinkan Vina .'

Tito tidak membuang-buang waktu, ia membuka t-shirt dan celana pendeknya dan kembali menikmati bukit kenikmatan Vina yang indah itu, perlahan mulutnya merayap makin kebawah .' .' kebawah .' .' dan kebawah .' Ia mengecup-ngecup gundukan diantara paha sekaligus menarik turun g-string Vina .' Dengan hati-hati Tito membuka kedua paha Vina dan mulai mengecup kewanitaannya disertai jilatan-jilatan .' Tubuh Vina bergetar merasakan lidah Tito .'

"Agghh .' .' To .' .' oohh .' .' enakk .' .' Too"
Mendengar desahan Vina, Tito semakin menjadi-jadi, ia bahkan menghisap-hisap kewanitaan Vina dan meremas-remas payudaranya dengan liar .' Hentakan-hentakan birahi sepertinya telah menguasai Vina, tubuhnya menggelinjang keras disertai desahan dan erangan yang tidak berkeputusan, tangannya mengusap-usap dan menarik-narik rambut Tito, seakan tidak ingin melepaskan kenikmatan yang ia rasakan .'

Vina semakin membuka lebar kedua kakinya agar memudahkan mulut Tito melahap kewanitaannya .' Kepalanya mengeleng kekiri-kekanan, tangannya menggapai-gapai, semua yang diraih dicengramnya kuat-kuat .' Vina sudah tenggelam dan setiap detik belalu semakin dalam ia menuju ke dasar lautan birahi .' Tito tahu persis apa yang harus dilAku kan selanjutnya, ia membuka CDnya dan merangkak naik keatas tubuh Vina .' Mereka bergumul dalam ketelanjangan yang berbalut birahi .' Sesekali Tito di atas sesekali dibawah disertai gerakan erotis pinggulnya, Vina tidak tinggal diam ia melAku kan juga yang sama .' Kemaluan mereka saling beradu, menggesek, dan menekan-nekan .' Melihat itu semua membuat degup jantung berdetak kencang dan bagian-bagian sensitif di tubuhku mengeras .' .' Aku mulai terjangkit virus birahi mereka .'

Tito kemudian mengangkat tubuhnya yang ditopang satu tangan, sementara tangan lain memegang kejantannya .' Tito mengarahkan kejantanannya keselah-selah paha Anggie .' "Jangan To, katanya cuma cium aja" sergah Vina .'

"Rileks An" bujuk Tito, sambil mengosok-gosok ujung penisnya di kewanitaan Vina .'
"Tapi .' .' To .' .' oohh .' .' aahh" protes Vina tenggelam dalam desahannya sendiri .'
"Nikmatin aja An"
"Ehh .' .' akkhh .' .' mpphh" Vina semakin mendesah
"Gitu An .' .' rileks .' .' nanti lebih enak lagi"
"He eh To .' .' eesshh"
"Enak An .' .'?"
"Ehh .' .' enaakk To"

Aku benar-benar ternganga dibuatnya .' Seumur hidup belum pernah Aku melihat milik pria yang sebenarnya, apalagi adegan \'live\' seperti itu .'

Tidak ada lagi protes apalagi penolakan hanya desahan kenikmatan Vina yang terdengar .'
"Aku masukin ya An" pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban .'
Tito langsung menekan pinggulnya, ujung kejantanannya tenggelam dalam kewanitaan Vina .'
"Aakhh .' .' To .' .' eengghh" erang Vina cukup keras, membuat bulu-bulu ditubuhku meremang mendengarnya .'

Tito lebih merunduk lagi dengan sikut menahan badan, perlahan pinggulnya bergerak turun naik serta mulutnya dengan rAku s melumat payudara Vina .'

"Teruss .' .' Too .' .' enak banget .' .' ohh .' .' isep yang kerass sayangg" Vina meracau .'
"Aku suka sekali payudara kamu An .' .' mmhh"
"Aku juga suka kamu isep To .' .' ahh" Vina menyorongkan dadanya membuat Tito bertambah mudah melumatnya .'

Bukan hanya Vina yang terayun-ayun gelombang birahi, Aku yang melihat semua itu turut hanyut dibuatnya .' Tanpa sadar Aku mulai meremas-remas payudara dan memainkan putingku sendiri, membuat matAku terpejam-pejam merasakan nikmatnya .'

Tito tahu Vina sudah pada situasi \'point of no return\', ia merebahkan badannya menindih Vina dan memeluknya seraya melumat mulut, leher dan telinga Vina dan .' .' kulihat Tito menekan pinggulnya, dapat kubayangkan bagaimana kejantanannya melesak masuk ke dalam rongga kenikmatan Vina .'

"Auuwww .' .' To .' .' sakiitt" jerit Vina .'
"Stop .' .' stop To"
"Rileks An .' .' supaya enak nanti" bujuk Tito, sambil terus menekan lebih dalam lagi .'
"Sakit To .' .' pleasee .' .' jangan diterusin"

Terlambat .' .' seluruh kejantanan Tito telah terbenam di dalam rongga kenikmatan Vina .' Beberapa saat Tito tidak bergerak, ia mengecup-ngecup leher, pundak dan akhirnya payudara Vina kembali jadi bulan-bulanan lidah dan mulutnya .' PerlAku an Tito membuat birahi Vina terusik kembali, ia mulai melenguh dan mendesah-desah, lama kelamaan semakin menjadi-jadi .' Bagian belakang tubuh Tito yang mulai dari punggung, pinggang sampai buah pantatnya tak luput dari remasan-remasan tangan Vina .'

Tito memahami sekali keadaan Vina, pinggulnya mulai digerakan memutar perlahan sekali tapi mulutnya bertambah ganas melahap gundukan daging Vina yang dihiasi puting kecil kemerah-merahan .'

"Uhh .' .' ohh .' .' To" desah kenikmatan Vina, kakinya dibuka lebih melebar lagi .'
Tito tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dipercepat ritme gerakan pinggulnya .'
"Agghh .' .' ohh .' .' terus Too" Vina meracau merasakan kejantanan Tito yang berputar-putar di kewanitaannya, kepalanya tengadah dengan mata terpejam, pinggulnya turut bergoyang .' Merasakan gerakannya mendapat respon Tito tidak ragu lagi untuk menarik-memasukan batang kemaluannya .'
"Aaauugghh .' .' sshh .' .' Too .' .' ohh .' .' Too" Vina tak kuasa lagi menahan luapan kenikmatan yang keluar begitu saya dari mulutnya .'

Pinggul Tito yang turun naik dan kaki Vina yang terbuka lebar membuat darahku berdesir, menimbulkan denyut-denyut di bagian sensitifku, kumasukan tangan kiri kebalik celana pendek dan CD .' Tubuhku bergetar begitu jari-jemariku meraba-raba kewanitaanku .'

"Ssshh .' .' sshh" desisku tertahan manakala jari tengahku menyentuh bibir kemaluanku yang sudah basah, sesaat \'life show\' Tito dan Vina terlupakan .' Kesadaranku kembali begitu mendengar pekikan Vina .'

"Adduuhh .' .' Too .' .' nikmat sekalii" Vina terbuai dalam birahinya yang menggebu-gebu .'
"Nikmati An .' .' nikmati sepuas-puasnya"
"Ssshh .' .' ahh .' .' ohh .' .' ennaak Too"
"Punya kamu enaakk sekalii An .' .' uugghh"
"Ohh .' .' Too .' .' Aku sayang kamu .' .' sshh" desah Vina seraya memeluk, pujian Tito rupanya membuat Vina lebih agresif, pantatnya bergoyang mengikuti irama hentakan-hentakan turun-naik pantat Tito .
"Enaak An .' .' terus goyang .' .' uhh .' .' eenngghh" merasakan goyangan Vina Tito semakin mempercepat hujaman-hujaman kejantanannya .'
"Ahh .' .' aahh .' .' Too .' .' teruss .' .' sayaang" pekik Vina .'

Semakin liar keduanya bergumul, keringat kenikmatan membanjir menyelimuti tubuh mereka .'
"Too .' .' tekan sayangg .' .' uuhh .' .' Aku mau ke .' .' kelu .' .' aarrghh" erang Vina .'
Tito menekan pantatnya dalam-dalam dan tubuh keduanya pun mengejang .' Gema erangan kenikmatan mereka memenuhi seantero kamar dan kemudian keduanya .' .' terkulai lemas .'

Dikamar Aku gelisah mengingat-ingat kejadian yang baru saja kulihat, bayang-bayang Tito menyetubuhi Vina begitu menguasai pikiranku .' Tak kuasa Aku menahan tanganku untuk kembali mengusap-usap seluruh bagian sensitif di tubuhku namun keberadaan Susi sangat mengganggu, menjelang ayam berkokok barulah matAku terpejam .' Dalam mimpi adegan itu muncul kembali hanya saja bukan Vina yang sedang disetubuhi Tito tetapi diriku .'

Cerita Ngentot ~ Jam 10 .'00 pagi harinya kami jalan-jalan menghirup udara puncak, sekalian membeli makanan dan cemilan sementara Susi dan Kelvin menunggu villa .' Belum lagi 15 menit meninggalkan villa perutku tiba-tiba mulas, Aku mencoba untuk bertahan, tidak berhasil, bergegas Aku kembali ke villa .'

Selesai dari kamar mandi Aku mencari Susi dan Kelvin, rupanya mereka sedang di ruang TV dalam keadaan .' .' bugil .' Lagi-lagi Aku mendapat suguhan \'live show\' yang spektAku ler .' Tubuh Susi setengah melonjor di sofa dengan kaki menapak kelantai, Kelvin berlutut dilantai dengan badan berada diantara kedua kaki Susi, Mulutnya mengulum-ngulum kewanitaan Susi, tak lama kemudian Kelvin meletakan kedua tungkai kaki Susi dibahunya dan kembali menyantap \'segitiga venus\' yang semakin terpampang dimukanya .' Tak ayal lagi Susi berkelojotan diperlAku kan seperti itu .'

"Ssshh .' .' sshh .' .' aahh" desis Susi .'
"Oohh .' .' Kel .' .' nikmat sekalii .' .' sayang"
"Gigit .' .' Kel .' .' pleasee .' .' gigitt"
"Auuwww .' .' pelan sayang gigitnyaa"

Melengkapi kenikmatan yang sedang melanda dirinya satu tangan Susi mencengkram kepala Kelvin, tangan lainnya meremas-remas payudara 36b-nya sendiri serta memilin putingnya .'

Beberapa saat kemudian mereka berganti posisi, Susi yang berlutut di lantai, mulutnya mengulum kejantanan Kelvin, kepalanya turun naik, tangannya mengocok-ngocok batang kenikmatan itu, sekali-kali dijilatnya bagai menikmati es krim .' Setiap gerakan kepala Susi sepertinya memberikan sensasi yang luar biasa bagi Kelvin .'

"Aaahh .' .' aauugghh .' .' teruss sayangg" desah Kelvin .'
"Ohh .' .' sayangg .' .' enakk sekalii"
Suara desahan dan erangan membuat Susi tambah bernafsu melumat kejantanan Kelvin .'
"Ohh .' .' Susii .' .' ngga tahann .' .' masukin sayangg" pinta Kelvin .'

Susi menyudahi lumatannya dan beranjak keatas, berlutut disofa dengan pinggul Kelvin berada diantara pahanya, tangannya menggapai batang kenikmatan Kelvin, diarahkan kemulut kewanitaannya dan dibenamkan .' "Aaagghh" keduanya melenguh panjang merasakan kenikmatan gesekan pada bagian sensitif mereka masing-masing .' Dengan kedua tangan berpangku pada pahanya Susi mulai menggerakan pinggulnya mundur maju, karuan saja Kelvin mengeliat-geliat merasakan batangnya diurut-urut oleh kewanitaan Susi .' Sebaliknya, milik Kelvin yang menegang keras dirasakan oleh Susi mengoyak-ngoyak dinding dan lorong kenikmatannya .' Suara desahan, desisan dan lenguhan saling bersaut manakala kedua insan itu sedang dirasuk kenikmatan duniawi .'

Tontonan itu membuat Aku tidak dapat menahan keinginanku untuk meraba-raba2 sekujur tubuhku, rasa gatal begitu merasuk kedalam kemaluanku .' Kutinggalkan \'live show\' bergegas menuju kamar, kulampiaskan birahiku dengan mengesek-gesekan bantal di kewanitaanku .' Merasa tidak puas kusingkap rok miniku, kuselipkan tanganku kedalam CD-ku membelai-belai bulu-bulu tipis di permukaan kewanitaanku dan .' .' akhirnya menyentuh klitorisku .'

"Aaahh .' .' sshh .' .' eehh" desahku merasakan nikmatnya elusan-elusanku sendiri, jariku merayap tak terkendali ke bibir kemaluanku, membuka belahannya dan bermain-main ditempat yang mulai basah dengan cairan pelancar, manakala kenikmatan semakin membalut diriku tiba-tiba pintu terbuka .' .' Susi! masih dengan pakaian kusut menerobos masuk, untung Aku masih memeluk bantal, sehingga kegiatan tanganku tidak terlihat olehnya .'

"Ehh Ver .' .' kok ada disini, bukannya tadi ikut yang lain?" sapa Susi terkejut .'
"Iya Si .' .' balik lagi .' .' perut mules"
"Aku suruh Kelvin beli obat ya"
"Ngga usah Si .' .' udah baikan kok"
"Yakin Ver?"
"Iya ngga apa-apa kok" jawabku meyakinkan Susi yang kemudian kembali ke ruang tengah setelah mengambil yang dibutuhkannya .' Sirna sudah birahiku karena rasa kaget .'

Malam harinya selesai makan kami semua berkumpul diruang tengah, Andri langsung memutar VCD X-2 .' Adegan demi adegan di film mempengaruhi kami, terutama kawan-kawan pria, mereka kelihatan gelisah .' Film masih setengah main Susi dan Kelvin menghilang, tak lama kemudian disusul oleh Vina dan Tito .' Tinggal Aku , Toni dan Andri, kami duduk dilantai bersandar pada sofa, Aku di tengah .' Melihat adegan film yang bertambah panas membuat birahiku terusik .' Rasa gatal menyeruak dikewanitaanku mengelitik sekujur tubuh dan setiap detik berlalu semakin memuncak saja, Aku jadi salah tingkah .' Toni yang pertama melihat kegelisahanku .'

"Kenapa Ver, gelisah banget horny ya" tegurnya bercanda .'
"Ngga lagi, ngaco kamu Ton" sanggahku .'
"Kalau horny bilang aja Ver .' .' hehehe .' .' kan ada kita-kita" Andri menimpali .'
"Rese\' nih berdua, nonton aja tuh" sanggahku lagi menahan malu .'

Toni tidak begitu saja menerima sanggahanku, diantara kami ia paling tinggi jam terbangnya sudah tentu ia tahu persis apa yang sedang Aku rasakan .' Toni tidak menyia-nyiakannya, bahuku dipeluknya seperti biasa ia lAku kan, seakan tanpa tendensi apa-apa .'

"Santai Ver, kalau horny enjoy aja, gak usah malu .' .' itu artinya kamu normal" bisik Toni sambil meremas pundakku .'

Remasan dan terpaan nafas Toni saat berbisik menyebabkan semua bulu-bulu di tubuhku meremang, tanpa terasa tanganku meremas ujung rok .' Toni menarik tanganku meletakan dipahanya ditekan sambil diremasnya, tak ayal lagi tanganku jadi meremas pahanya .'

"Remas aja paha Aku Ver daripada rok" bisik Toni lagi .'
Kalau sedang bercanda jangankan paha, pantatnya yang \'geboy\' saja kadang Aku remas tanpa rasa apapun, kali ini merasakan paha Toni dalam remasanku membuat darahku berdesir keras .'
"Ngga usah malu Ver, santai aja" lanjutnya lagi .'

Entah karena bujukannya atau Aku sendiri yang menginginkan, tidak jelas, yang pasti tanganku tidak beranjak dari pahanya dan setiap ada adegan yang \'wow\' kuremas pahanya .' Merasa mendapat angin, Toni melepaskan rangkulannya dan memindahkan tangannya di atas pahAku , awalnya masih dekat dengkul lama kelamaan makin naik, setiap gerakan tangannya membuatku merinding .'

Entah bagaimana mulainya tanpa kusadari tangan Toni sudah berada dipaha dalamku, tangannya mengelus-elus dengan halus, ingin menepis, tapi, rasa geli-geli enak yang timbul begitu kuatnya, membuatku membiarkan kenakalan tangan Toni yang semakin menjadi-jadi .'
"Ver gue suka deh liat leher sama pundak kamu" bisik Toni seraya mengecup pundakku .'
Aku yang sudah terbuai elusannya karuan saja tambah menjadi-jadi dengan kecupannya itu .'
"Jangan Ton" namun Aku berusaha menolak .'

"Kenapa Ver, cuma pundak aja kan" tanpa perduli penolakanku Toni tetap saja mengecup, bahkan semakin naik keleher, disini Aku tidak lagi berusaha \'jaim\' .'
"Ton .' .' ahh" desahku tak tertahan lagi .'

"Enjoy aja Ver" bisik Toni lagi, sambil mengecup dan menjilat daun telingAku .'
"Ohh Ton" Aku sudah tidak mampu lagi menahan, semua rasa yang terpendam sejak melihat \'live show\' dan film, perlahan merayapi lagi tubuhku .'

Aku hanya mampu tengadah merasakan kenikmatan mulut Toni di leher dan telingAku .' Andri yang sedari tadi asik nonton melihatku seperti itu tidak tinggal diam, ia pun mulai turut melAku kan hal yang sama .' Pundak, leher dan telinga sebelah kiriku jadi sasaran mulutnya .'

Melihat Aku sudah pasrah mereka semakin agresif .' Tangan Toni semakin naik hingga akhirnya menyentuh kewanitaanku yang masih terbalut CD .' Elusan-elusan di kewanitaanku, remasan Andri di payudarAku dan kehangatan mulut mereka dileherku membuat magma birahiku menggelegak sejadi-jadinya .'

"Agghh .' .' Tonn .' .' Drii .' .' ohh .' .' sshh" desahanku bertambah keras .'
Andri menyingkap tang-top dan brAku bukit kenyal 34b-ku menyembul, langsung dilahapnya dengan rAku s .' Toni juga beraksi memasukan tangannya kedalam CD meraba-raba kewanitaanku yang sudah basah oleh cairan pelicin .' Aku jadi tak terkendali dengan serangan mereka tubuhku bergelinjang keras .'

"Emmhh .' .' aahh .' .' ohh .' .' aagghh" desahanku berganti menjadi erangan-erangan .'
Mereka melucuti seluruh penutup tubuhku, tubuh polosku dibaringkan dilantai beralas karpet dan mereka pun kembali menjarahnya .' Andri melumat bibirku dengan bernafsu lidahnya menerobos kedalam rongga mulutku, lidah kami saling beraut, mengait dan menghisap dengan liarnya .' Sementara Toni menjilat-jilat pahAku lama kelamaan semakin naik .' .' naik .' .' dan akhirnya sampai di kewanitaanku, lidahnya bergerak-gerak liar di klitorisku, bersamaan dengan itu Andri pun sudah melumat payudarAku , putingku yang kemerah-merahan jadi bulan-bulanan bibir dan lidahnya .'

DiperlAku kan seperti itu membuatku kehilangan kesadaran, tubuhku bagai terbang diawang- awang, terlena dibawah kenikmatan hisapan-hisapan mereka .' Bahkan Aku mulai berani punggung Andri kuremas-remas, kujambak rambutnya dan merengek-rengek meminta mereka untuk tidak berhenti melAku kannya .'

"Aaahh .' .' Tonn .' .' Drii .' .' teruss .' .' sshh .' .' enakk sekalii"
"Nikmatin Ver .' .' nanti bakal lebih lagi" bisik Andri seraya menjilat dalam-dalam telingAku .'
Mendengar kata \'lebih lagi\' Aku seperti tersihir, menjadi hiperaktif pinggul kuangkat-angkat, ingin Toni melAku kan lebih dari sekedar menjilat, ia memahami, disantapnya kewanitaanku dengan menyedot-nyedot gundukan daging yang semakin basah oleh ludahnya dan cairanku .' Tidak berapa lama kemudian Aku merasakan kenikmatan itu semakin memuncak, tubuhku menegang, kupeluk Andri-yang sedang menikmati puting susu-dengan kuatnya .'

"Aaagghh .' .' Tonn .' .' Drii .' .' Aku u .' .' oohh" jeritku keras, dan merasakan hentak-hentakan kenikmatan didalam kewanitaanku .' Tubuhku melemas .' .' lungai .'

Toni dan Andri menyudahi \'hidangan\' pembukanya, dibiarkan tubuhku beristirahat dalam kepolosan, sambil memejamkan mata kuingat-ingat apa yang baru saja kualami .' Permainan Andri di payudara dan Toni di kewanitaanku yang menyebarkan kenikmatan yang belum pernah kualami sebelumnya, dan hal itu telah kembali menimbulkan getar-getar birahi diseluruh tubuhku .' Aku semakin tenggelam saja dalam bayang-bayang yang menghanyutkan, dan tiba-tiba kurasakan hembusan nafas ditelingAku dan rasa tidak asing lagi .' .' hangat basah .' .' Ahh .' .' bibir dan lidah Andri mulai lagi, tapi kali ini tubuhku seperti di gelitiki ribuan semut, ternyata Andri sudah polos dan bulu-bulu lebat di tangan dan dadanya menggelitiki tubuhku .' Begitupun Toni sudah bugil, ia membuka kedua pahAku lebar-lebar dengan kepala sudah berada diantaranya .'

MatAku terpejam, Aku sadar betul apa yang akan terjadi, kali ini mereka akan menjadikan tubuhku sebagai \'hidangan\' utama .' Ada rasa kuatir dan tAku t tapi juga menantikan kelanjutannya dengan berdebar .' Begitu kurasakan mulut Toni yang berpengalaman mulai beraksi .' .' hilang sudah rasa kekuatiran dan ketAku tanku .' Gairahku bangkit merasakan lidah Toni menjalar dibibir kemaluanku, ditambah lagi Andri yang dengan lahapnya menghisap-hisap putingku membuat tubuhku mengeliat-geliat merasakan geli dan nikmat dikedua titik sensitif tubuhku .'

"Aaahh .' .' Tonn .' .' Drii .' .' nngghh .' .' aaghh" rintihku tak tertahankan lagi .'
Toni kemudian mengganjal pinggulku dengan bantal sofa sehingga pantatku menjadi terangkat, lalu kembali lidahnya bermain dikemaluanku .' Kali ini ujung lidahnya sampai masuk kedalam liang kenikmatanku, bergerak-gerak liar diantara kemaluan dan anus, seluruh tubuhku bagai tersengat aliran listrik Aku hilang kendali .' Aku merintih, mendesah bahkan menjerit-jerit merasakan kenikmatan yang tiada taranya .' Lalu kurasakan sesuatu yang hangat keras berada dibibirku .' .' kejantanan Andri! Aku mengeleng-gelengkan kepala menolak keinginannya, tapi Andri tidak menggubrisnya ia malah manahan kepalAku dengan tangannya agar tidak bergerak .'

"Jilat .' .' Ver" perintahnya tegas .'
Aku tidak lagi bisa menolak, kujilat batangnya yang besar dan sudah keras membatu itu, Andri mendesah-desah merasakan jilatanku .'
"Aaahh .' .' Verr .' .' jilat terus .' .' nngghh" desah Andri .'
"Jilat kepalanya Ver" Aku menuruti permintaannya yang tak mungkin kutolak .'
Lama kelamaan Aku mulai terbiasa dan dapat merasakan juga enaknya menjilat-jilat batang penis itu, lidahku berputar dikepala kemaluannya membuat Andri mendesis desis .'
"Ssshh .' .' nikmat sekali Verr .' .' isep sayangg .' .' isep" pintanya diselah-selah desisannya .'

Aku tak tahu harus berbuat bagaimana, kuikuti saja apa yg pernah kulihat di film, kepala kejantanannya pertama-tama kumasukan kedalam mulut, Andri meringis .'
"Jangan pake gigi Ver .' .' isep aja" protesnya, kucoba lagi, kali ini Andri mendesis nikmat .'
"Ya .' .' gitu sayang .' .' sshh .' .' enak .' .' Ver"
Melihat Andri saat itu membuatku turut larut dalam kenikmatannya, apalagi ketika sebagian kejantanannya melesak masuk menyentuh langit-langit mulutku, belum lagi kenakalan lidah Toni yang tiada henti-hentinya menggerayangi setiap sudut kemaluanku .' Aku semakin terombang-ambing dalam gelombang samudra birahi yang melanda tubuhku, Aku bahkan tidak malu lagi mengocok-ngocok kejantanan Andri yang separuhnya berada dalam mulutku .'

Beberapa saat kemudian Andri mempercepat gerakan pinggulnya dan menekan lebih dalam batang kemaluannya, tanganku tak mampu menahan laju masuknya kedalam mulutku .' Aku menjadi gelagapan, ku geleng-gelengkan kepalAku hendak melepaskan benda panjang itu tapi malah berakibat sebaliknya, gelengan kepalAku membuat kemaluannya seperti dikocok-kocok .' Andri bertambah beringas mengeluar-masukan batangnya dan .' .'
"Aaagghh .' .' nikmatt .' .' Verr .' .' Aku .' .' kkeelluaarr" jerit Andri, air maninya menyembur-nyembur keras didalam mulutku membuatku tersedak, sebagian meluncur ke tenggorokanku sebagian lagi tercecer keluar dari mulutku .'

Cerita Ngentot ~ Aku sampai terbatuk-batuk dan meludah-ludah membuang sisa yang masih ada dimulutku .' Toni tidak kuhiraukan Aku langsung duduk bersandar menutup dadAku dengan bantal sofa .'
"Gila Andri .' .' kira-kira dong" celetukku sambil bersungut-sungut .'
"Sorry Ver .' .' ngga tahan .' .' abis isepan kamu enak banget" jawab Andri dengan tersenyum .'
"Udah Ver jangan marah, kamu masih baru nanti lama lama juga bakal suka" sela Toni seraya mengambilkan Aku minum dan membersihkan sisa air mani dari mulutku .'

Toni benar, Aku sebenarnya tadi menikmati sekali, apalagi melihat mimik Andri saat akan keluar hanya saja semburannya yang membuatku kaget .' Toni membujuk dan memelukku dengan lembut sehingga kekesalanku segera surut .' Dikecupnya keningku, hidungku dan bibirku .' Kelembutan perlAku annya membuatku lupa dengan kejadian tadi .' Kecupan dibibir berubah menjadi lumatan-lumatan yang semakin memanas kami pun saling memagut, lidah Toni menerobos mulutku meliuk-liuk bagai ular, Aku terpancing untuk membalasnya .' Ohh .' .' sungguh luar biasa permainan lidahnya, leher dan telingAku kembali menjadi sasarannya membuatku sulit menahan desahan-desahan kenikmatan yang begitu saja meluncur keluar dari mulutku .'

Toni merebahkan tubuhku kembali dilantai beralas karpet, kali ini dadAku dilahapnya puting yang satu dihisap-hisap satunya lagi dipilin-pilin oleh jari-jarinya .' Dari dada kiriku tangannya melesat turun ke kewanitaanku, dielus-elusnya kelentit dan bibir kemaluanku .' Tubuhku langsung mengeliat-geliat merasakan kenakalan jari-jari Toni .'

"Ooohh .' .' mmppff .' .' ngghh .' .' sshh" desisku tak tertahan .'
"Teruss .' .' Tonn .' .' aakkhh"
Aku menjadi lebih menggila waktu Toni mulai memainkan lagi lidahnya di kemaluanku, seakan kurang lengkap kenikmatan yang kurasakan, kedua tanganku meremas-remas payudarAku sendiri .'
"Ssshh .' .' nikmat Tonn .' .' mmpphh" desahanku semakin menjadi-jadi .'

Tak lama kemudian Toni merayap naik keatas tubuhku, Aku berdebar menanti apa yang akan terjadi .' Toni membuka lebih lebar kedua kakiku, dan kemudian kurasakan ujung kejantanannya menyentuh mulut kewanitaanku yang sudah basah oleh cairan cinta .'

"Aauugghh .' .' Tonn .' .' pelann" jeritku lirih, saat kepala kejantanannya melesak masuk kedalam rongga kemaluanku .'
Toni menghentikan dorongannya, sesaat ia mendiamkan kepala kemaluannya dalam kehangatan liang kewanitaanku .' Kemudian-masih sebatas ujungnya-secara perlahan ia mulai memundur-majukannya .' Sesuatu yang aneh segera saja menjalar dari gesekan itu keseluruh tubuhku .' Rasa geli, enak dan entah apalagi berbaur ditubuhku membuat pinggulku mengeliat-geliat mengikuti tusukan-tusukan Toni .'

"Ooohh .' .' Tonn .' .' sshh .' .' aahh .' .' enakk Tonn" desahku lirih .'
Aku benar-benar tenggelam dalam kenikmatan yang luar biasa akibat gesekan-gesekan di mulut kewanitaanku .' MatAku terpejam-pejam kadang kugigit bibir bawahku seraya mendesis .'
"Enak .' .' Ver" tanya Toni berbisik .'
"He ehh Tonn .' .' oohh enakk .' .' Tonn .' .' sshh"
"Nikmatin Ver .' .' nanti lebih enak lagi" bisiknya lagi .'
"Ooohh .' .' Tonn .' .' ngghh"

Toni terus mengayunkan pinggulnya turun-naik-tetap sebatas ujung kejantanannya-dengan ritme yang semakin cepat .' Selagi Aku terayun-ayun dalam buaian birahi, tiba-tiba Toni menekan kejantanannya lebih dalam membelah kewanitaanku .'

"Auuhh .' .' sakitt Tonn" jeritku saat kejantanannya merobek selaput darAku , rasanya seperti tersayat silet, Toni menghentikan tekanannya .'

"Pertama sedikit sakit Ver .' .' nanti juga hilang kok sakitnya" bisik Toni seraya menjilat dan menghisap telingAku .'

Entah bujukannya atau karena geliat liar lidahnya, yang pasti Aku mulai merasakan nikmatnya milik Toni yang keras dan hangat didalam rongga kemaluanku .'

Toni kemudian menekan lebih dalam lagi, membenamkan seluruh batang kemaluannya dan mengeluar-masukannya .' Gesekan kejantanannya dirongga kewanitaanku menimbulkan sensasi yang luar biasa! Setiap tusukan dan tarikannya membuatku menggelepar-gelepar .'

"Ssshh .' .' ohh .' .' ahh .' .' enakk Tonn .' .' empphh" desahku tak tertahan .'
"Ohh .' .' Verr .' .' enak banget punya kamu .' .' oohh" puji Toni diantara lenguhannya .'
"Agghh .' .' terus Tonn .' .' teruss" Aku meracau tak karuan merasakan nikmatnya hujaman-hujaman kejantanan Toni di kemaluanku .'

Peluh-peluh birahi mulai menetes membasahi tubuh .' Jeritan, desahan dan lenguhan mewarnai pergumulan kami .' Menit demi menit kejantanan Toni menebar kenikmatan ditubuhku .' Magma birahi semakin menggelegak sampai akhirnya tubuhku tak lagi mampu menahan letupannya .'

"Tonii .' .' oohh .' .' tekan Tonn .' .' agghh .' .' nikmat sekali Tonn" jeritan dan erangan panjang terlepas dari mulutku .'

Tubuhku mengejang, kupeluk Toni erat-erat, magma birahiku meledak, mengeluarkan cairan kenikmatan yang membanjiri relung-relung kewanitaanku .'

Tubuhku terkulai lemas, tapi itu tidak berlangsung lama .' Beberapa menit kemudian Toni mulai lagi memacu gairahku, hisapan dan remasan didadAku serta pinggulnya yang berputar kembali membangkitkan birahiku .' Lagi-lagi tubuhku dibuat mengelepar-gelepar terayun dalam kenikmatan duniawi .' Tubuhku dibolak-balik bagai daging panggang, setiap posisi memberikan sensasi yang berbeda .' Entah berapa kali kewanitaanku berdenyut-denyut mencapai klimaks tapi Toni sepertinya belum ingin berhenti menjarah tubuhku .' Selagi posisiku di atas Toni, Andri yang sedari tadi hanya menonton serta merta menghampiri kami, dengan berlutut ia memelukku dari belakang .' Leherku dipagutnya seraya kedua tangannya memainkan buah dadAku .' Apalagi ketika tangannya mulai bermain-main diklitorisku membuatku menjadi tambah meradang .'

Kutengadahkan kepalAku bersandar pada pundak Andri, mulutku yang tak henti-hentinya mengeluarkan desahan dan lenguhan langsung dilumatnya .' Pagutan Andri kubalas, kami saling melumat, menghisap dan bertukar lidah .' Pinggulku semakin bergoyang berputar, mundur dan maju dengan liarnya .' Aku begitu menginginkan kejantanan Toni mengaduk-aduk seluruh isi rongga kewanitaanku yang meminta lebih dan lebih lagi .'

"Aaargghh .' .' Verr .' .' enak banget .' .' terus Ver .' .' goyang terus" erang Toni .'
Erangan Toni membuat gejolak birahiku semakin menjadi-jadi, kuremas buah dadAku sendiri yang ditinggalkan tangan Andri .' .' Ohh Aku sungguh menikmati semua ini .'

Andri yang merasa kurang puas meminta merubah posisi .' Toni duduk disofa dengan kaki menjulur dilantai, Aku pun merangkak kearah batang kemaluannya .'

"Isep Ver" pinta Toni, segera kulumat kejantanannya dengan rAku s .'
"Ooohh .' .' enak Ver .' .' isep terus"

Bersamaan dengan itu kurasakan Andri menggesek-gesek bibir kemaluanku dengan kepala kejantanannya .' Tubuhku bergetar hebat, saat batang kemaluan Andri-yang satu setengah kali lebih besar dari milik Toni-dengan perlahan menyeruak menembus bibir kemaluanku dan terbenam didalamnya .' Tusukan-tusukan kejantanan Andri serasa membakar tubuh, birahiku kembali menggeliat keras .' Aku menjadi sangat binal merasakan sensasi erotis dua batang kejantanan didalam tubuhku .' Batang kemaluan Toni kulumat dengan sangat bernafsu .' Kesadaranku hilang sudah naluriku yang menuntun melAku kan semua itu .'

Cerita Ngentot ~ "Verr .' .' terus Verr .' .' gue ngga tahan lagi .' .' Aaarrgghh" erang Toni .'
Aku tahu Toni akan segera menumpahkan cairan kenikmatannya dimulutku, Aku lebih siap kali ini .' Selang berapa saat kurasakan semburan-semburan hangat sperma Toni .'

"Aaagghh .' .' nikmat banget Verr .' .' isep teruss .' .' telan Verr" jerit Toni, lagi-lagi naluriku menuntun agar Aku mengikuti permintaan Toni, kuhisap kejantananya yang menyemburkan cairan hangat dan .' .' kutelan cairan itu .' Aneh! Entah karena rasanya, atau sensasi sexual karena melihat Toni yang mencapai klimaks, yang pasti Aku sangat menyukai cairan itu .' Kulumat terus itu hingga tetes terakhir dan benda keras itu mengecil .' .' lemas .'

Toni beranjak meninggalkan Aku dan Andri, sepeninggal Toni Aku merasa ada yang kurang .' Ahh .' .' ternyata dikerjai dua pria jauh lebih mengasikkan buatku .' Namun hujaman-hujaman kemaluan Andri yang begitu bernafsu dalam posisi \'doggy\' dapat membuatku kembali merintih-rintih .' Apalagi ditambah dengan elusan-elusan Ibu jarinya dianusku .' Bukan hanya itu, setelah diludahi Andri bahkan memasukan Ibu jarinya ke lubang anusku .' Sodokan-sodokan dikewanitaanku dan Ibu jarinya dilubang anus membuatku mengerang-erang .'

"Ssshh .' .' engghh .' .' yang keras Drii .' .' mmpphh"
"Enak banget Drii .' .' aahh .' .' oohh"
Mendengar eranganku Andri tambah bersemangat menggedor kedua lubangku, Ibu jarinya kurasakan tambah dalam menembus anusku, membuatku tambah lupa daratan .'

Sedang asiknya menikmati, Andri mencabut kejantanan dan Ibu jarinya .'
"Andrii .' .' kenapa dicabutt" protesku .'
"Masukin lagi Dri .' .' pleasee" pintAku menghiba .'

Sebagai jawaban Aku hanya merasakan ludah Andri berceceran di lubang anusku, tapi kali ini lebih banyak .' Aku masih belum mengerti apa yang akan dilAku kannya .' Saat Andi mulai menggosok kepala penisnya dilubang anus baru Aku sadar apa yang akan dilAku kannya .'

"Andrii .' .' pleasee .' .' jangan disitu" Aku menghiba meminta Andri jangan melAku kannya .'
Andri tidak menggubris, tetap saja digosok-gosokannya, ada rasa geli-geli enak kala ia melAku kan hal itu .' Dibantu dengan sodokan jarinya dikemaluanku hilang sudah protesku .' Tiba-tiba kurasakan kepala kemaluannya sudah menembus anusku .' Perlahan namun pasti, sedikit demi sedikit batang kenikmatannya membelah anusku dan tenggelam habis didalamnya .'

"Aduhh sakitt Drii .' .' akhh .' .'!" keluhku pasrah karena rasanya mustahil menghentikan Andri .'
"Rileks Ver .' .' seperti tadi, nanti juga hilang sakitnya" bujuknya seraya mencium punggung dan satu tangannya lagi mengelus-elus klitorisku .'

Separuh tubuhku yang tengkurap disofa sedikit membantuku, dengan begitu memudahkan Aku untuk mencengram dan mengigit bantal sofa untuk mengurangi rasa sakit .' Berangsur-angsur rasa sakit itu hilang, Aku bahkan mulai menyukai batang keras Andri yang menyodok-nyodok anusku .' Perlahan-lahan perasaan nikmat mulai menjalar disekujur tubuhku .'

"Aaahh .' .' aauuhh .' .' oohh Drii" erang-erangan birahiku mewarnai setiap sodokan penis Andri yang besar itu .'
Andri dengan buasnya menghentak-hentakan pinggulnya .' Semakin keras Andri menghujamkan kejantananya semakin Aku terbuai dalam kenikmatan .'

Toni yang sudah pulih dari \'istirahat\'nya tidak ingin hanya menonton, ia kembali bergabung .' Membayangkan akan dijarah lagi oleh mereka menaikan tensi gairahku .' Atas inisiatif Toni kami pindah kekamar tidur, jantungku berdebar-debar menanti permainan mereka .' Toni merebahkan diri terlentang ditempat tidur dengan kepala beralas bantal, tubuhku ditarik menindihinya .' Sambil melumat mulutku-yang segera kubalas dengan bernafsu-ia membuka lebar kedua pahAku dan langsung menancapkan kemaluannya kedalam vaginAku .' Andri yang berada dibelakang membuka belahan pantatku dan meludahi lubang anusku .' Menyadari apa yang akan mereka lAku kan menimbulkan getaran birahi yang tak terkendali ditubuhku .' Sensasi yang luar bisa hebat kurasakan saat kejantanan mereka yang keras mengaduk-aduk rongga kewanitaan dan anusku .' Hentakan-hentakan milik mereka dikedua lubangku memberi kenikmatan yang tak terperikan .'

Andri yang sudah lelah berlutut meminta merubah posisi, ia mengambil posisi tiduran, tubuhku terlentang diatasnya, kejantanannya tetap berada didalam anusku .' Toni langsung membuka lebar-lebar kakiku dan menghujamkan kejantanannya dikemaluanku yang terpampang menganga .' Posisi ini membuatku semakin menggila, karena bukan hanya kedua lubangku yang digarap mereka tapi juga payudarAku .' Andri dengan mudahnya memagut leherku dan satu tangannya meremas buah dadAku , Toni melengkapinya dengan menghisap puting buah dadAku satunya .' Aku sudah tidak mampu lagi menahan deraan kenikmatan demi kenikmatan yang menghantam sekujur tubuhku .' Hantaman-hantaman Toni yang semakin buas dibarengi sodokan Andri, sungguh tak terperikan rasanya .' Hingga akhirnya kurasakan sesuatu didalam kewanitaanku akan meledak, keliaranku menjadi-jadi .'

"Aaagghh .' .' ouuhh .' .' Tonn .' .' Drii .' .' tekaann" jerit dan erangku tak karuan .'
Dan tak berapa lama kemudian tubuhku serasa melayang, kucengram pinggul Toni kuat-kuat, kutarik agar batangnya menghujam keras dikemaluanku, seketika semuanya menjadi gelap pekat .' Jeritanku, lenguhan dan erangan mereka menjadi satu .'
"Aduuhh .' .' Tonn .' .' Drii .' .' nikmat sekalii"
"Aaarrghh .' .' Verr .' .' enakk bangeett"
Keduanya menekan dalam-dalam milik mereka, cairan hangat menyembur hampir bersamaan dikedua lubangku .' Tubuhku bergetar keras didera kenikmatan yang amat sangat dahsyat, tubuhku mengejang berbarengan dengan hentakan-hentakan dikewanitaanku dan akhirnya kami .' .' terkulai lemas .'

Sepanjang malam tak henti-hentinya kami mengayuh kenikmatan demi kenikmatan sampai akhirnya tubuh kami tidak lagi mampu mendayung .' Kami terhempas kedalam mimpi dengan senyum kepuasan .' Dihari-hari berikutnya bukan hanya Andri dan Toni yang memberikan kepuasan, tapi juga pria-pria lain yang Aku sukai .' Tapi Aku tidak pernah bisa meraih kenikmatan bila hanya dengan satu pria .' .' Aku baru akan mencapai kepuasan bila \'dijarah\' oleh dua atau tiga pria sekaligus .'

Rabu, 15 Februari 2017

Cerita Sex Berawal Dari Ngintip Cewek Mandi

Namaku Agus, saat ini aku berusia 25 tahun dan sedang kuliah MBA di London. Pertama-tama, untuk perkenalan, aku akan menceritakan pengalamanku waktu kuliah di Bandung. Kalau banyak peminat, aku akan menceritakan pengalamanku sewaktu kerja di Jakarta, dan kuliah di London. Tapi tentunya akan panjang sekali dan aku akan menceritakannya dalam beberapa episode.

Kisah nyata ini terjadi di tahun 1993, ketika aku baru lulus dari SMA dan diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Bandung. Saat itu aku masih sangat polos dan belum berpengalaman di dunia esek-esek. Perlu pembaca ketahui, aku orangnya alim, pendiam, dan kutu buku. Tinggi badanku sekitar 175 cm dan berat badan saya 60 kg. Sedikit kurus memang, tapi mengenai tampang dijamin oke punya. Pokoknya aku tidak pernah kesulitan mendekati cewek sewaktu SMA.

Kost pertamaku berlokasi di Jln. Cihampelas yang merupakan bangunan tua (dekat BUN, sekarang sudah menjadi kompleks Perumka). Walaupun bangunan tua, namun aku sangat menyukai kost tersebut karena bentuk bangunannya yang terbuka dan tidak berbentuk rumah tinggal. Kost-nya terdiri dari kamar-kamar yang berderet. Tiap kamar mempunyai kamar mandi sendiri-sendiri. Yang istimewa di kost ini adalah kebebasannya. Pemilik kost tersebut jarang datang dan anak kost bisa melakukan apa saja di kost tersebut. Tapi berhubung Bandung adalah kota pelajar, hampir semua anak kost di sana adalah mahasiswa.

Kamarku berada di pojok, dan tetanggaku adalah seorang cewek manis yang berasal dari Jakarta. Dia adalah mahasiswi tingkat akhir di jurusan Sastra Inggris yang dulu kampusnya berada di Jln. Cihampelas. Namanya Santi. Aku ingat waktu pertama kali bertemu dengannya, dia selesai mandi dan kelihatan segar sekali. Aku sudah langsung tertarik dan ngaceng (maklum masih perjaka ting-ting dan nafsuku memang besar sekali). Tapi aku yakin tiap cowok normal pasti akan ngaceng jika melihat bentuk tubuh Santi yang sangat indah. Payudaranya tidak terlalu besar (mungkin ukurannya cuma 32) tapi mancungnya minta ampun. Dan tambahan lagi pinggulnya yang menjulang seakan menantang tiap cowok untuk menyentuh dan meremasnya. Tapi aku paling suka pada matanya, sangat bulat, polos dan begitu jernih. Dan hidungnya, bagus sekali.

Santi sebenarnya sudah mempunyai seorang pacar, yang saat itu sedang kerja di Jakarta. Rencananya sih mereka mau married tahun depan. Karena sibuk, cowoknya cuma datang tiga bulan sekali. Aku kasihan juga pada Santi, habis orangnya agak cerewet dan manja serta tidak bisa ditinggal sendirian. Maunya sih ada orang yang terus menemaninya buat main dan curhat.

Waktu itu aku masih miskin (sekarang masih miskin juga sebenarnya), jadi di kamarku tidak ada komputer maupun TV, sedangkan di kamarnya, Santi punya TV, video, komputer, kulkas, tape, dll. Kelihatannya cukup berduit juga tuh anak. Karena sering tidak ada kesibukan, aku sering nongol dan numpang nonton TV di kamarnya. Klop deh, dia ingin curhat dan aku ingin nonton TV.

Suatu hari aku baru sadar kalau kamar mandiku dan kamar mandinya letaknya bersebelahan dan di kamar mandi kita ada lubang angin di atapnya. Karena aku kuliah di jurusan Arsitektur, otakku langsung jalan. Aku mikir kalau aku manjat ke atap lewat lubang angin di kamar mandiku, tentunya aku bisa jalan ke atap kamar Santi dan ngintip dia. Langsung deh adikku berontak.

Keesokan harinya, jam 9 pagi aku mendengar ada suara air di kamar mandi Santi. Semangatku langsung bangkit dan pelan-pelan, aku menaruh kursi di kamar mandiku untuk memanjat ke atap. Dadaku berdebar kencang, sedikit takut tapi kepingin. Tanpa suara aku berhasil memanjat ke atas. Atapnya sangat berdebu dan banyak kabel listriknya. Aku harus hati-hati, pikirku kalau mati kesetrum karena ngintip cewek mandi kan nggak lucu. Dengan berjingkrat-jingkrat aku sampai juga ke atas kamar mandinya. Tetapi aku tidak berani melihat langsung lewat lubang angin, takut ada bayanganku di bawah dan mungkin saja dia melihat ke atas. Dasar lagi beruntung, aku melihat lubang kecil di atap kamar mandinya. Ukurannya cuma sekitar 1 cm, tapi buat yang sering ngintip tentu ngerti kalau ukuran ini sudah jauh dari cukup.

Dengan posisi berlutut, aku ngintip ke bawah melalui lubang tersebut. Di kamar mandi, kulihat Santi sedang menyabuni badannya. Dari atas aku bisa melihat hampir seluruh badannya. Yang pertama menangkap perhatianku adalah payudaranya dan puting susunya yang mungil dan berwarna coklat muda. Bentuknya sangat bagus, sedikit kecil namun sesuai dengan imajinasiku sebelumnya, bentuknya bagus dan kelihatannya amat kenyal dan kencang. Amboi.. aku sampai gemetar dan nafasku memburu.

Sambil bernyanyi kecil, Santi menyabuni pundaknya, payudaranya, lalu turun ke bawah, pahanya, dan… Ya ampun dia mengangkangkan kakinya sedikit lalu menyabuni daerah kewanitaannya. Aku bisa melihat bulu kemaluannya dengan jelas. Tidak terlalu lebat, dan menurutku termasuk tipis, tapi siapa yang peduli.

Aku ngintip terus, sampai dia sirami badannya dengan air, lalu mengelap badan, memakai CD warna putih, celana pendek, dan kaos, tanpa BH. Saat itu, aku sudah tidak tahan lagi. Buru-buru aku turun ke kamar mandiku lalu melakukan onani. Cepat sekali aku keluarnya, habis sudah terangsang sekali.

Setelah itu dengan alasan mau meminjam koran, aku langsung ke kamar Santi. Bayangannya waktu mandi terus berada di benakku. Jadi waktu ngobrol dengannya, aku ngaceng terus (walaupun sudah ejakulasi). Waktu Santi menunduk untuk ngambilin koran, dari kaosnya yang agak longgar itu aku bisa melihat payudaranya. Ampun deh.. kali ini cuma berjarak sekitar 1 m dariku, tapi karena masih polos, aku tidak berani berbuat sesuatu. Aku cuma mengucapkan terima kasih, lalu balik ke kamarku dan melakukan onani lagi.

Hubunganku dengan Santi semakin bertambah intim. Kita selalu makan bareng dan nonton TV bareng. Kalau malam minggu dan cowoknya tidak datang, kita pasti jalan ke BIP atau nonton. Kadang ke diskotik di jalan Cihampelas. Tapi kita ke diskotik cuma untuk disco dan mendengarkan musik, tidak pernah tripping. Aku sampai sekarang masih bersih dari yang namanya drugs.

Sering aku nonton TV sampai larut malam dan kalau dia ngantuk, dia tidur duluan. Tempat tidurnya menghadap TV, dan aku duduk di atas karpet di sebelah tempat tidurnya.

Suatu ketika, saat aku nonton bola sampai larut dan dia sudah tidur, aku jalan ke tempat TV untuk mengganti channel. Waktu aku balik, aku berjalan ke arahnya. Waktu itu pahanya agak terbuka dan lewat celah-celah celana pendeknya aku bisa melihat celana dalamnya. Warnanya putih bersih, dan lewat celana dalamnya aku bisa melihat bentuk segunduk daging kemaluannya. Waktu itu aku ingin sekali meraba pahanya dan celana dalamnya, sayang keberanianku belum cukup. Aku cuma bisa membayangkan dan mengkhayal saja.

Sampai suatu hari, aku ingat itu hari Minggu, Santi baru balik dari Jakarta. Sekitar jam 10 malam aku sudah nongol di kamarnya.
“San, gimana perjalanan ke Jakarta? Capek nggak?” tanyaku.
“Iya, capek banget, abis tadi nggak dapat tempat duduk di kereta dan cuman berdiri atau duduk di lantai”, jawab Santi sambil tiduran, “Pinggangku serasa mau patah”, sambungnya.
Sambil bercanda aku bilang, “Kalau lagi pegel paling enak di pijat, gitu-gitu aku pintar pijat lho…”
Ternyaata tidak disangka-sangka Santi menjawab, “Beneran nich, tolong dong pijatin aku.. capek banget nich. Besok aku traktir makan dech..”
Dengan semangat 45 langsung kubilang, “Oke deal…” Aku tertawa dalam hati, tanpa ditraktir pun aku bersedia.

Kemudian aku memintanya telungkup dan aku mulai memijatnya. Aku sebenarnya tidak tahu caranya memijat orang, cuma aku punya pengalaman beberapa kali ke panti pijat. Jadi pura-pura berpengalaman saja. Aku mulai memijat telapak kakinya dengan jempolku. Pelan dan sedikit bertenaga.
“Sakit nggak San? kalau sakit bilang-bilang ya?” kataku.
“Nggak, enak kok”, sahut Santi.

Sekitar sepuluh menit kemudian, pijatanku naik ke paha bawahnya. Nafasku mulai cepat dan aku bisa merasakan suhu badanku mulai naik. Pahanya mulus sekali, mulus dan putih. Aku merasa tanganku agak dingin, tapi tidak tahu deh Santinya merasakan hal yang sama denganku atau tidak. Tapi aku tidak berani memijat pahanya terlalu ke atas. Sampai batas celana pendeknya saja, tapi sudah cukup oke. Aku bergantian memijat paha kiri dan kanannya. Waktu itu aku melihat Santi menikmati pijatanku dan hampir tertidur. Matanya tertutup.

Sekitar 15 menit kemudian, aku mulai memijat pinggangnya melewati pinggulnya, tapi dengan perasaan takut. Dari pinggang, aku naik ke atas untuk memijat pundaknya. Sebelum naik ke pundaknya, kupindah tangannya dari posisi di samping badan ke atas (posisinya seperti Superman ketika terbang). Sewaktu aku memijat daerah atas pinggang, aku sengaja memijat ke arah samping badannya sehinga bisa merasakan gumpalan samping payudaranya. Dia tidak memakai BH, jadi tanganku dengan leluasa merasakan gumpalan tersebut (walaupun sedikit, namun berarti sekali). Saat itu badanku sudah panas sekali dan aku bisa merasakan wajahku yang panas dan merah.

Aku melihat ke wajah Santi dan aku sangat senang ketika melihat wajahnya juga memerah. Wah, kupikir, dianya juga mulai horny nih. Pijatanku lalu kuteruskan ke pundak, leher dan kepalanya. Waktu memijat kepalanya, aku mengelus belakang telinganya (dari buku aku tahu ini merupakan daerah sensitif cewek).
“Gimana, enak nggak San?” tanyaku dengan suara yang sedikit gemetar.
“Wah, enak banget, kerja sampingan loe jadi tukang pijat kali”, jawab Santi.
“Kalau ada baby oil dan mijat ke kulit langsung, jauh lebih enak San..” Pancingku.
Ternyata umpanku langsung disambar. Dia naikkan kaosnya sampai hampir ke pundaknya lalu dia bilang, “Sayang aku kagak ada baby oil, tapi coba sekarang…”
Saat itu aku sudah terangsang sekali melihat kulitnya yang putih bersih. Dari samping aku bisa melihat gumpalan payudaranya. Seperti yang kulihat sebelumnya, tidak terlalu besar, tapi putih sekali.

Perlahan-lahan aku mulai memijat pinggangnya yang kali ini tanpa kaos. Pijatanku kali ini kuarahkan ke bawah sedikit dan menyentuh batas celana pendeknya. Keberanianku mulai timbul, dengan perlahan aku menurunkan celana pendeknya, sehingga aku bisa melihat belahan atas pantatnya. Putih…, dan Santi cuma diam. Aku memijatnya terus dan sedikit turun ke bawah, kali ini aku memijat pantatnya yang masih tertutup celana pendek. Amboi.. kencang sekali. Setelah itu tanganku mulai naik ke atas, dan memijat bagian samping lagi. Kali ini aku bisa menyentuh pinggiran payudaranya secara langsung. Nafasku mulai memburu dan aku semakin berani saja karena Santi cuma diam dan memejamkan matanya yang bagus.

Entah setan mana yang masuk ke dalam kepalaku, pijatanku turun lagi ke daerah pinggulnya dan kali ini kuturunkan celana pendek berikut celana dalamnya sampai aku bisa melihat seluruh pantatnya. Dari atas aku sudah bisa sedikit melihat bagian kemaluannya yang berwarna merah.

“Ahhh.. loe bandel amat sich..” kata Santi perlahan.
“Tenang aja San.. loe tiduran aja, pasti enak kok..” padahal aku sendiri sudah gemetar tidak karuan, masih memintanya tenang. Aku menatap pantatnya yang putih bersih, di pantat kanannya ada tahi lalat yang cukup besar. Aku masih ingat karena tahi lalat tersebut sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih. Aku meremas pantatnya, secara perlahan lalu naik ke atas memijat pinggangnya.

“San, celana loe mengganggu banget, aku buka ya?” aku memberanikan diri untuk maju selangkah lagi.
“Jangan Gus..”, kata Santi, “Aku masih perawan..”
“Oke.. oke..” Kataku, sedikit kecewa, “Aku cuma pingin loe releks dan menikmati.”
Santi cuma diam, kutafsir sikapnya sebagai undangan untuk melanjutkan pijatanku.

Sekarang aku ganti strategi, aku mulai memijat payudaranya dari samping. Pertama aku cuma bisa menyentuh sedikit buah dadanya, tapi lama-lama tanganku menyusup ke bawah dan mulai mencari puting susunya. Kuremas payudaranya perlahan, dan ketika jariku menyentuh puting susunya, aku merasakan puting susunya sudah keras sekali. Saat itu posisi badannya tidak telungkup lagi. Badannya sedikit miring untuk memberikan tempat bagi tanganku meremas susu kirinya. Jariku bermain di putingnya, memutar-mutar putingnya seperti sedang mencari frekwensi radio. Saat itu aku mulai mendengar desahan Santi, “Ahhh.. ahhhh..”

Dengan sedikit memaksa, aku membalikkan posisi badannya. Sekarang dia berbaring menghadap ke atas, dan untuk pertama kalinya aku melihat payudaranya langsung dari depan. Mancung dan putih. Puting susunya berwarna coklat muda. Kudekatkan mulutku dan mulai menjilat puting susunya sambil terus meremas payudaranya. Santi sendiri sudah terangsang berat, tangannya mengusap dan kadang menarik rambutku. Aku yang sudah terangsang hebat langsung menggerakkan tanganku ke daerah kemaluannya yang masih tertutup sebagian oleh celana dalamnya. Mungkin terlalu cepat aku menyentuh daerah jembutnya, tiba-tiba dia menangkap tanganku.

“Jangan Gus, aku mau married bulan depan…” kata Santi dengan wajah memelas. Kasian juga aku melihat raut mukanya. Setelah itu aku cuma kiss dia dan menaikkan celananya lagi. Lalu aku balik ke kamarku untuk melakukan onani.

Sayang memang, namun aku tidak menyesal kok, ini cuma langkah kecil buat yang sudah berpengalaman, tapi buatku yang masih polos, ini merupakan loncatan besar dan akan membawaku dan Santi ke petualangan selanjutnya yang tidak akan terlupakan oleh kita berdua.

Selasa, 17 Januari 2017

Cerita Dewasa Tubuh Kak Lisa Mengundang Birahi

Waktu itu aku punya teman namanya Dayat dia mempunyai kakak yang cantik dan menawan namanya Lisa terpaut 3-4 tahun dengan kakak Lisa, aku sering maen ke tempatnya Dayat disana saya betah karena sering disuguhkan jajanan dan makanan sambil nonotn film terbaru.

Kakak Lisa memang seksi sekali apalagi kalau sedang memakai seragam sekolah SMA uh bikin ngiler lihat body montoknya yang membelah, dengan payudara yang besar aku sering mencuri curi pandang, dia kalau beicara denganku selalu yang berbau ngeres, selalu pikiran saya membayangkan hal-hal yang erotik tentang dia yang saya tidak pernah terpikirkan sama wanita lain.

Tubuhnya sebetulnya biasa-biasa saja, tidak terlalu tinggi, tapi proporsional. Dan kalau orang sekarang bilang, body-nya bahenol Dan tetap jelas lekuk-lekuk tubuhnya tampak bila dia berpakaian.

Rambutnya panjang sebahu dengan payudara yang sedikit lebih besar dari rata-rata, Dan mengacung ke atas. Suatu ketika saya sedang main ke rumah Dayat, Ayah Lisa sedang membetulkan mobilnya di kebun depan rumah Lisa.

Kami semua berada di situ melihat ke dalam mesin mobil tersebut. Saya berdiri persis kebetulan di sebelah Lisa. Dia berada di sebelah kanan saya. Pada waktu itu Lisa memakai baju jenis baju tidur, berbentuk celana pendek dan baju atasan.

Warnanya biru muda sekali sampai hampir putih dengan gambar hiasan bunga-bunga kecil yang juga berwarna biru muda. Lengan bajunya lengan buntung, dan pas di pinggir lengan bajunya di hiasi renda-renda berwarna putih manis.

Bajunya karena itu pakaian tidur jadi bentuknya longgar dan lepas di bagian pinggangnya. Bagian bawahnya berupa celana pendek longgar juga, sewarna dengan bagian atasnya dengan bahan yang sama.

Semua melihat ke dalam mesin mobil sehingga tidak ada yang melihat ke arah saya. Pada saat itu lah saya melirik ke arah Lisa dan melihat payudara Lisa dari celah bawah ketiaknya. Perlu diingat bahwa tinggi badan saya pada umur itu persis sepayudara Lisa.

Dia tidak menggunakan BH waktu itu. Puting susunya yang coklat dan mengacung kelihatan dengan jelas dari celah itu karena potongan lengan bajunya yang kendor. Hampir seluruh payudara Lisa yang sebelah kiri dapat kelihatan seluruhnya.

Tentu saja dia tidak sadar akan hal itu. Suatu ketika ada juga saat dimana kami sedang bersama-sama melihat TV di ruang tamu. Saya duduk di sofa untuk satu orang yang menghadap langsung ke TV.

Dan Lisa duduk di sofa panjang di bagian sebelah kiri dari TV di depan kiri saya. Saya dapat langsung melihat TV, tapi untuk orang yang duduk di sofa panjang itu harus memutar badannya ke kiri untuk melihat TV, karena sofa panjang tersebut menghadap ke arah lain.

Lisa akhirnya memutuskan untuk berbaring telungkup sambil melihat TV karena dalam posisi tersebut lebih mudah. Dia memakai baju tidur berupa kain sejenis sutera putih yang bahannya sangat lemas, sehingga selalu mengikuti lekuk tubuhnya.

Baju tidur ini begitu pendek sehingga hanya cukup untuk menutupi pantat Lisa. Bagian atasnya begitu kendor sehingga setiap kali tali bahunya selalu jatuh ke lengan Lisa dan dia harus berulang-ulang membetulkannya.

Dalam posisi telungkup begitu baju tidurnya pun tersingkap sedikit ke atas dan menampakkan vagina Lisa dari belakang. Kebetulan saya duduk di bagian yang lebih ke belakang dari pada Lisa, jadi saya dapat melihat langsung dengan bebasnya.

Semakin dia bergerak, semakin bajunya tersingkap ke atas pinggulnya. Lisa pada saat itu tidak memakai pakaian dalam sama sekali, karena kebetulan rumah sedang sepi dan sebetulnya itu waktu tidur siang.

Kadang-kadang pahanya merenggang dan vaginanya lebih jelas kelihatan lagi. Lisa agaknya tidak perduli kalau saat itu saya sedang berada di situ juga. Sesekali dia bangun untuk ke dapur mengambil minum, dan sekali ini tali bajunya turun lagi ke lengannya dan menampakkan sebagian payudara kiri Lisa.

Kali ini dia tidak membetulkannya dan berjalan terus ke arah dapur. Karena banyak bergerak dan membungkuk untuk mengambil sesuatu di dapur, akhirnya payudara kirinya betul-betul tumpah keluar dan betul-betul kelihatan seluruhnya.

Sambil berjalan balik dari dapur, Lisa tidak kelihatan perduli dan membiarkan payudara kirinya tetap tergantung bebas. Sesekali dia betulkan, tapi karena memang baju tidurnya yang belahan dadanya terlalu rendah, akhirnya turun lagi dan turun lagi.

Dan setiap kali payudaranya selalu meledak keluar dari balik bajunya, kalau tidak yang sebelah kanan yang sebelah kiri. Lisa tetap kelihatan seperti tidak terjadi apa-apa, walaupun satu payudara terbuka bebas seperti itu.

Lisa kembali berbaring telungkup di sofa panjang melihat ke arah TV. Sekarang payudara kanannya yang tergantung bebas tanpa penutup. Setelah beberapa lama dan menggeser-geser posisinya di atas sofa, sekarang baju tidurnya sudah tidak rapi dan terangkat sampai ke pinggulnya lagi.

Karena posisi pahanya yang sekarang tertutup, saya hanya dapat melihat sebagian bawah pantat Lisa yang mulus dan sexy. Lisa menggeser posisinya lagi, dan sekarang tali baju yang sebelah kiri turun. Sekarang kedua payudaranya bebas menggantung di tempatnya tanpa penutup.

Dari posisi saya tentunya hanya dapat melihat yang bagian kanannya karena saya duduk di bagian kanan. Lisa balik lagi ke dapur untuk yang kesekian kalinya mengambil minum dan tetap membiarkan payudaranya terbuka dengan bebas.

Dan balik lagi telungkup melihat TV. Saya mencoba mengajaknya mengobrol dalam posisi itu. Tentu saja tidak mungkin karena dia menghadap ke arah TV. Pertama-tama dia ketahuan sedang malas diajak ngobrol dan hanya terlihat ingin melihat TV.

Karena saya tetap bertanya-tanya ini itu ke dia, akhirnya dia pun mulai menanggapi saya. Suatu ketika karena dia harus menghadap saya tetapi malas duduk, akhirnya dia membalikkan diri ke arah kanan untuk menghadap ke saya.

Pada saat itu lah vaginanya terlihat dengan sempurna terpajang menghadap saya. Perlu diketahui, payudara Lisa masih tetap tergantung bebas dan padat tanpa penutup karena dia tidak repot-repot lagi membetulkan letak tali bajunya.

Baju tidur Lisa terangkat lagi sampai ke pinggul. Dan dia tetap ngobrol seperti seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Cukup lama juga kami ngobrol dengan posisi dia seperti itu. Kadang-kadang malah kakinya mengangkang menampakkan vaginanya.

Dan dia tetap bersikap seakan-akan tidak ada apa-apa dan tetap berbicara biasa. Akhirnya saya tidak kuat lagi. Suatu saat, pada saat dia mengambil makanan dari atas meja dan posisinya membelakangi saya, vagina Lisa mengintip dari celah pahanya dari belakang tepat 1-2 meter di depan wajah saya.

Saya buka retslueting saya yang dari tadi sudah berisi penis yang sudah keras tidak kepalang tanggung, dan mengeluarkannya dari celana dalam saya. Dari belakang saya menghampiri Lisa perlahan.

Pada saat ini dia masih belum tahu dan masih tetap memilih-milih makanan, sampai terasa ada tangan yang memegang kedua payudaranya dari belakang dan merasakan ada benda panjang, besar dan hangat menyentuh-nyentuh di sela-sela paha dan belahan pantatnya.

Lisa terkejut. Saya tetap meremas dan memainkan kedua payudara Lisa dengan kedua tangan saya dan mulai perlahan-lahan menyelipkan penis saya ke dalam vaginanya. Vagina Lisa selalu basah dari pertama karena dia dapat menjaga situasi dirinya sehingga tetap basah walaupun pada saat-saat dia tidak nafsu untuk bermain sex.

Penis saya masuk ke dalam Vagina Lisa dari belakang. Lisa melenguh tanpa dapat berbuat apa-apa karena semuanya berlangsung begitu cepat. Tangannya bertumpu ke atas meja makan. Mungkin dia bertanya-tanya juga dalam hati, ini anak SD tapi nafsunya sudah seperti orang dewasa.

Saya mulai membuat gerakan maju mundur sambil tangan saya masih meremas-remas payudaranya. Lisa terdorong-dorong ke meja makan di depannya, payudaranya bergoyang-goyang seirama dengan dorongan penis saya ke dalam vaginanya.

Kaki Lisa dalam posisi berdiri mengangkang membelakangi saya. Akhirnya saya klimaks. Sperma demi sperma menyemprot dengan kuatnya ke dalam vagina Lisa, sebagian meleleh keluar dari dalam vagina ke bagian paha dalam Lisa yang masih berdiri mengangkang membelakangi saya.

Setelah semprotan terakhir di dalam vagina Lisa, kami masih berdiri lemas tanpa merubah posisi. Kepala saya lunglai ke depan, kepala Lisa juga, napas kami terengah-engah, dan keringat banjir membasahi tubuh kami.

Akhirnya saya menarik penis saya keluar dari vagina Lisa, dan kembali memasukkannya ke dalam celana dalam dan menarik kembali retslueting ke atas. Lisa masih terengah-engah dalam posisi yang belum berubah bertumpu dengan kedua tangan ke atas meja makan.

Vagina dan belahan pantatnya masih terpajang bebas bergerak seirama dengan desah napasnya. Saya kembali duduk di depan TV, dan Lisa kembali ke sofa panjang tempat tadi dia berbaring, tapi sekarang dia tidak telungkup, melainkan duduk tanpa membetulkan letak dan posisi bajunya atau membersihkan bekas-bekas sperma dan keringat yang ada di sekujur tubuhnya.

Lisa duduk bersandar rileks dan vaginanya terlihat terpajang dengan jelas karena posisi duduknya yang terbuka lumayan lebar. Matanya setengah terpejam tergolek di atas sandaran sofa. Tangannya lunglai di samping badannya. Napasnya masih terengah-engah.

Dia melirik sedikit ke arah saya dan tersenyum. Saya pun tersenyum nakal padanya bagaikan normalnya anak umur 13 tahun. Dan dia berdiri berjalan masuk menuju ke kamar tidurnya. Lisa ini kalau lagi merasa sendirian di rumah memang betul-betul cuek.

Pada saat lain dimana saya sedang main ke rumah Dayat tapi Dayatnya belum pulang sekolah, Lisa kerap kali memakai baju semaunya dan sangat minim tanpa repot-repot pakai pakaian dalam.

Kadang-kadang hanya memakai T-shirt sebatas pantat yang kebesaran dan longgar tanpa pakai apa-apa lagi, dan sudah kebiasaan Lisa kalau duduk posisinya tidak rapi, sehingga pinggul dan selangkangannya seringkali merenggang dan menampakkan vaginanya yang segar dan basah.

Kadang-kadang dia hanya memakai gaun tidur putih backless tipisnya yang mini dengan belahan dada rendah sebatas puting, sehingga puting susunya seringkali nampak mengintip keluar. Atau mondar-mandir hanya memakai kimono handuk hijau mudanya sebatas paha.

Dan kalau pakai kimono begitu dibiarkannya tali pinggangnya tidak diikat hingga bagian depannya tubuhnya terbuka. Jalan ke dapur atau duduk nonton TV di sofa tanpa membenarkan letak kimononya, atau makan siang setengah telanjang.

Dan Lisa sudah biasa begitu jika merasa tidak ada orang di rumah. Vaginanya selalu bebas tanpa penutup. Ada kalanya dimana dia baru pulang sekolah dan masih berbaju SMA putih abu-abu.

Semasuknya di rumah yang pertama dilepas adalah celana dalam dan BH-nya dulu. Dan itu dilakukannya dengan ekspresi seperti dia sedang melepas sepatu dan kaos kakinya, yaitu di ruang tamu, dan di depan mata saya.

Pernah celana dalam dan BH-nya dilempar ke arah wajah saya sambil dia tertawa bercanda, atau biasanya dilemparkan saja semaunya di lantai. Terus biasanya dia kemudian makan siang sambil nonton TV dengan baju OSIS SMA-nya ditambah payudaranya yang montok padat berisi dan terkocok-kocok jika Lisa bergerak dengan puting susunya yang tercetak jelas.

Biasanya penis saya perlahan-lahan mengeras. Kalau lagi tidak tahan, tanpa basa basi saya buka retslueting celana, keluarkan penis, angkat rok SMA-nya sampai ke pinggang, tidak perduli dia sedang melakukan apa dan memasukkan penis saya tanpa minta ijin dia dulu.

Biasanya sih dia kaget, tapi tidak berkata apa-apa sambil mulai menikmati gerakan penis saya mengaduk-ngaduk vaginanya. Setelah sperma saya tumpah di dalam, dia pun kembali meneruskan apapun aktivitasnya yang sempat terhenti oleh sodokan penis saya.

Malah seringkali sepertinya aktivitas Lisa tidak terganggu dengan adanya gesekan penis tegang dalam vaginanya. Karena pernah suatu waktu dia masak di dapur dengan telanjang bulat karena mungkin pikirnya tidak ada orang di rumah.

Selagi dia masih menghadap ke arah kompor, pelan-pelan dari belakang saya menghampiri dengan penis teracung. Perlahan-lahan saya selipkan penis berat saya yang sudah keras di antara celah selangkangannya dari belakang.

Dia kaget dan menengok sebentar, dengan suaranya yang khas dan nada cuek biasanya dia hanya bilang, Eh kamu..! Kemudian secara refleks dia melebarkan posisi antara kedua kakinya, sedikit menunggingkan pantatnya dan membiarkan saya bermain dengan payudaranya dan melanjutkan memasukkan penis saya dari belakang dan menyantapnya sampai selesai.

Memang karena badan saya yang masih setinggi bahunya, setiap kali saya harus naik ke kursi agar dapat memasukkan penis saya ke dalam vagina Lisa. Dan itu saya lakukan anytime-anywhere di rumahnya selama hanya ada Lisa sendiri di rumah. Sepertinya Lisa begitu merangsang karena pakaiannya dan cara dia menempatkan posisi tubuhnya yang seakan-akan selalu menyediakan vaginanya yang segar, bersih, sehat, basah dan berlendir itu 24 jam buat limpahan sperma dari penis saya yang bersih, besar, berat dan panjang (walaupun waktu itu saya masih di bawah umur) ini di dalamnya. Mungkin ini yang membedakan dia dengan remaja-remaja perempuan lainnya

Jumat, 30 Desember 2016

Cerita Dewasa Enaknya Mencumbui Gadis Kembar

Ini adalah pengalamanku yang paling mengesankan dan bahkan bisa dibilang paling gilaak seumur hidupku. Aku menyetubuhi dua gadis kembar di parkiran mobil sebuah mall. Dan gilanya lagi dua gadis kembar ini berjilbab, dan aku mengentot kedua gadis kembar ini dalam kondisi mereka masih berjilbab, sungguh sensasi yang sangat gilaaak buatku, namun juga sangat indah bisa menyetubuhi memek dua gadis abg berjilbab yang ternyata doyan akan Sex itu.

Berawal dari aku yang suntuk karena pekerjaanku yang terlalu banyak, aku memutuskan untuk keluar kantor dan berniat untuk jalan-jalan. Sebelumnya aku hanya minum kopi di resto belakang kantor, namun tiba-tiba muncul ide ku untuk jalan-jalan disebuah mall untuk mencari pemandangan gadis-gadis abg yang suka nongkrong di mall. Dan segeralah aku bergegas menuju sebuah mall. Dan setelah tak berapa lama, aku sampai dan aku langsung masuk di mall tersebut. Aku melihat-lihat sekeliling, ada banyak macam wanita dari berbagai jenis, namun belum bisa membuatku tertarik. Banyak juga muda-mudi yang masih berseragam sekolah di mall tersebut.
Dan teruslah aku berjalan-jalan sambil melihat sekeliling, sampai aku merasa bosan karena aku tak menemukan apa yang aku inginkan. Kemudian aku singgah disebuah resto, dan aku memesan secankir kopi. Di resto aku mengambil HP yang ada disaku celanaku berniat untuk menghubungi temanku, namun saat HP sudah ada ditanganku aku melihat kedepan, dari jauh aku melihat sosok dua abg berjilbab sedang asik nongkrong sambil bercandaan. Sesaat perhatianku pun tertuju kepada dua gadis abg berjilbab itu. Dan segeralah aku kekasir dan membayar kopiku dan aku langsung berjalan menuju tempat dimana kedua gadis abg berjilbab itu berada.
“Selamat siang nih adik-adik, lagi pada ngapain nih ??” tanyaku.
“Siang juga om..” jawab mereka bersamaan sambil tersenyum.
“Lagi iseng-iseng aja om, abis dari sekolah” jawab yang satu.
“Om boleh duduk disini gak ?” tanyaku dengan sopan.
“boleh donk om, silakan” jawab yang satu lagi.
“Om boleh kenalan kan ??” tanyaku.
“Hihi…iya boleh donk om…” jawabnya
“Aku Fara, yang ini saudaraku Vera” jawabnya sambil ternsenyum.

Setelah kuperhatikan kedua gadis berjilbab ini mengenakan aksesoris yang lumayan mahal dari bros untuk peniti jilbab mereka, sampai cincin, gelang, jam tangan bahkan handpone seri terbaru. Wah keliatannya mereka benar-benar anak-anak dari kalangan atas.
“Kalian saudara kembar kan ?? berapa nih usianya ??” tanyaku penasaran.
“Iya om…kita sekarang 17 tahun sebentar lagi 18 tahun”.
“Oooh…udah gede- gede ya” kataku sambil melirik payudara Fara, uh penisku perlahan lahan mengeras, membayangkan bisa meremas2 empat buah payudara dibalik jilbab gadis gadis ini.
“ya iyalah om, kan udah sma” jawab Vera yang tak sadar apa sebenarnya yang aku maksud.
“kalian nggak pulang, udah sore begini masak gadis2 cantik seperti kalian masi blum pulang”.
“om bisa aja ah, masi mau minum2 dulu om bentar lagi juga pulang” jawab Fara sambil ngobrol.Cerita Sex Pembantu

kuperhatikan kedua gadis ini, walaupun kembar namun aku mulai bisa membedakan antara Fara dengan Vera. Fara yang berusia lebih tua beberapa menit dari Vera ini memiliki buah dada yang sedikit lebih besar dari adiknya.selebihnya tak ada perbedaan. “Aaah seandainya bisa kutelanjangi kedua gadis berjilbab ini, apa mungkin rasa jepitan vaFara 2 orang saudara kembar berbeda yah” kataku dalam hati yang sudah penuh nafsu.
“Kalian udah punya pacar belum ??” tanyaku.
“Fara udah tuh om, nama pacarnya andi, hihi…”
“Iiih….apaan sih git, dia tuh cuma temen deket aja juga…” katanya malu.

kulihat ada yang aneh dengan kedua remaja berjilbab ini. Mengapa sepertinya sangat mudah akrab dengan orang yang belum dikenal seperti aku. Aku mulai berpikir sepertinya dua gadis ini bisa kupakai malam ini. Akupun mulai mengeluarkan jurus mautku.

“Kalian udah pernah pacaran kan ?”
“Iya udah Om…tapi ya gitu deh namanya juga anak sma.” jawab Vera
“Umm tapi maaf nih yah, kalian udah pernah begitu belum ??” tanyaku sambil tersenyum nakal.
Fara sedikit kaget “begitu gimana om??”
“umm begini.. kayak ciuman pelukan, dan main2 itu sama pacar kalian belum” Sejenak mereka kaget dengan pertanyaanku lalu Vera balas menjawab
“Iiiih…om apaan sih…kok nanyanya begituan”
“Ya kan om mau tau ??” Mereka terdiam sejenak kemudian saling berbisik.
“Emang bener om mau tau ???” tanya Fara menggoda.
“Iyha iya dong dik Fara yang cantik” kataku sambil mengedipkan mata sepertinya mereka sadar maksud gerak gerikku, lalu dengan tersenyum nakal Vera menjawab.
“om, kalau mau kita bisa jalan-jalan sama om tapi kaloo…” Vera berhenti berbicara lalu mengambil handponnya dan mengetik lalu memberikan handponnya padaku.

Astaga pikirku, inilah saatnya. Saat yang dari tadi kunantikan. Vera ternyata meminta sejumlah uang dan persyaratan. Kesempatan ini tak boleh kulewatkan. Akupun tersenyum lebar dan jantungku semakin berdegup kencang. Tiba2 aku tersadar suatu hal.
“eh maaf yah Fara, Vera, kalo kalian mau nemenin om kok kenapa kalian memakai jilbab”
“oh ini, ini kan ketentuan wajib disekolah harus pakai jilbab om” jawab Fara.

Ooh aku baru menyadari segala sesuatunya, kenapa menjelang malam hari kerja kedua gadis berjibab ini masih dipusat perbelanjaaan, kenapa mereka memakai barang2 mahal, kenapa mereka mudah sekali untuk diajak ngobrol sampai ke hal2 yang nakal. “ok kalo gitu yuk kita pergi, om ke atm dulu ngambil uang saku untuk gadis2nya om” kataku sambil mengedipkan mata yang dijawab dengan sedikit tawa dan tatapan nakal. Sekitar jam 6 sore, aku bersama kedua gadis berjilbab ini keluar dari mall dan menuju sebuah atm dibasement mall tersebut. Ternyata basement tersebut agak sepi, hanya berisi mobil2 dan beberapa supir, tukang parkir dan satpam yang sempat memandangku iri, karena aku yang asyik bercanda dengan kedua gadis berjiblab ini. Atm tersebut ternyata cukup tertutup, dengan ruangan yang cukup besar.
Akupun mulai mengakses mesin tersebut sambil berbincang2 dengan kedua gadis berjilbab ini. Sambil memencet tombol2 aku lirik keadaan diluar, tampaknya posisiku cukup tertutup dan tak ada orang yang melihat, ah aku yang sudah tak tahan dari tadi mulai melancarkan aksiku. Kedua gadis berjilbab ini berdiri dikanan kiriku, sambil menunggu mesin atm bekerja, aku tarik kedua tanganku kebelakang lalu meremas-remas kedua buah pantat Fara dan Vera yang kenyal itu.

“ iihh om nakal, masi dibasement juga” jawab Vera dan sebuah cubitan kecil dipinggangku oleh Fara.
“Iya deh iya deh om nggak nakal” jawabku sambil menarik tanganku dari pantat kedua gadis ini.
Lalu kurangkul pinggang kedua gadis berjilbab ini dan menarik mereka kearah tubuhku, uhhhh payudara payudara dibalik jilbab kedua gadis berjilbab ini sungguh sama kenyal dan nikmatnya.
“ihhh si om ini nakal banget sih” kata mereka dengan senyum manja.Cerita Sex Pembantu

Lalu tanganku mulai meraba naik kepunggungnya lalu bergeser masuk keketiak mereka menyelusup kebelakang jilbab mengikuti alur bh mereka dan menggenggam payudara payudara gadis gadis ini yang tidak bersentuhan dengan dadaku.

“iiiiihh si ooomm dari tadi bandel banget sihhh” kata Fara sambil kedua gadis ini mencoba melepaskan diri dari genggaman tanganku pada buah dada mereka.
“duh Fara Vera, jangan begitu dong, ini uangnya” kataku ketika tiba2 mesin atm tersebut mengeluarkan uang beberapa juta rupiah.

Akupun mengambil uang tersebut lalu memperlihatkan uang tersebut kepada mereka, tampaknya kali ini mereka luluh dan mata mereka tampak berbinar2 melihat uang yang cukup banyak tersebut dan mulai tersenyum genit. Akupun dengan nakalnya menyampirkan jilbab Fara dan Vera kepundaknya lalu membuka 3 buah kancing paling, dan kulihat yang daritadi membuat penisku sangat keras, empat buah payudara gadis smu yang sangat menggemaskan terbungkus BH yang sangat sexy dengan jilbab yang menutupi kepala mereka, akupun menyelipkan beberapa lembar ratusan ribu rupiah kedalam BH mereka sambil merasakan kenyalnya payudara mereka lalu aku lanjutkan dengan meremas-remas payudara montok kedua gadis ini.
“uhhhh, dada Fara lebih besar sedikit tapi sama nikmatnya dan sama cantiknya dengan Vera, om udah bener bener nggak kuat nih, ini uangnya dp dulu yah nanti kalo udah selese nemenin om semua uang ini boleh kalian miliki” kataku dengan penuh nafsu. Vera dan Farapun hanya tersenyum genit sambil keenakan menikmati remasan demi remasan dan plintiran pada payudara dan putting mereka. Tanpa disadari ada orang mengetuk pintu atm. Kami bertigapun kaget bukan kepalang, aku baru menyadari ada orang antri menunggu dari tadi. Akupun segera menarik kedua tanganku dari payudara mereka, Vera dan Farapun kaget luar biasa dan langsung mengancingkan kembali baju mereka dan menjulurkan jilbab mereka untuk menutupi buah dada montoknya.

“ih om si, untung nggak dibuka pintunya kan malu om” kata Vera
“iya deh maaf, tapi om udah nggak kuat nih, kita cari tempat yuk nanti disambung lagi deh ditempat om” kataku
“ih si om, kita cantik sih jadi om nggak kuat deh” kata Fara dan disambut tawa mereka cekikian.
“yaudah, yuk, eh ayo gandeng tangan om dong” bisikku manja kekeduanya kamipun keluar dari kotak atm yang sudah ditunggu 3 orang yang mengantri dari tadi.

Mereka tampak kesal namun agak kaget ketika melihat seorang lelaki digandeng dua orang gadis ABG kembar yang masih segar dan berjilbab. Ah biarin ajah, emang gua pikirin, akupun menarik kedua daun muda yang sungguh menggemaskan ini kesudut lapangan parkir tempat mobilku berada yang jauh dari tempat tunggu supir dan satpam. Sambil berjalan kedua lengan atasku merasakan lembutnya bagian luar buah dada Fara dan Vera yang terus bersenggolan dengan tanganku yang mereka rangkul. Aduh sungguh nikmat rasanya, batang penisku semakin tak kuat ingin segera menikmati kedua gadis kembar ini. Gedung parkir di mall ini hanya setengah mobil kebawah yang tertutupi tembok, selebihnya hanya ditutupi oleh kawat2 besi sehingga walaupun gelap namun samar2 bisa terlihat dari luar gedung parkir. Ide gilapun muncul dikepalaku aku akan menikmati kedua gadis berjilbab ini ditempat terbuka sebelum nanti kutelanjangi, kumandikan dan kusabuni setiap inci tubuh mereka dirumahku nanti.
Setelah sampai disudut tempat mobilku diparkir akupun mendorong perlahan kedua gadis berjilbab ini hingga bersandar ditembok dengan kedua tanganku menekan sebuah payudara Fara dan Vera. “Fara, Vera, kita main disini dulu yuk, kan gelap nggak ada orang, om udah nggak tahan nih, nanti uang jajannya om tambah deh, tapi nanti malem main kerumah om dulu kita main2 lagi, besok pagi baru om anter kesekolah, gimana?” Vera dan Fara hanya berpandangan lalu salah satunya mengangguk, “boleh om tapi ati2 yah kalo ada orang, kan malu om diliatin orang” akupun tersenyum dan tanpa basa basi langsung kusampirkan jilbab Fara dan Vera, langsung kubuka kancing2 bajunya dan kubuka seragam sekolah mereka, dan langsung kulepas BH mereka, kulemparkan bra mereka kejok belakang mobilku lalu kupakaikan kembali baju seragam mereka tanpa kukancingi lagi, sungguh indah tubuh saudara kembar ini.
Dengan jilbab putih yang masih mereka kenakan dan payudara yang putih dan empat buah putting berwarna coklat yang kecil sungguh indah sekali, akupun tak mampu menahan nafsuku, segera kumainkan empat buah payudara gadis kembar ini bergantian, dari remasan, plintiran pada puting2 payudara mereka hingga hisapan hisapan dan giVeran2 kecil membuat mereka menggelinjang mendesah menikmati permainanku. Lalu kuhentikan permainanku, kuperintahkan kedua gadis ini untuk mengangkat kedua roknya perlahan. Pelan-pelan kulihat kaki mungil mereka yang dibungkus sepatu dan kaus kaki menutup betis mereka, lutut, dan aww, paha paha yang putih dan mulus lalu kemaluan yang masih tertutup celana dalam putih yang tipis. Aku sungguh tak kuat, langsung kutarik turun celana dalam mereka dan kupandangi vagina Fara dan Vera yang kecil karena umur mereka yang masih 16 tahun. Kuambil celana dalam mereka dan kulemparkan ke jok belakang mobil. Lalu kututup pintu mobilku.

“Lho om kok kita nggak dimobil om ajah, kan takut ada yang ngeliat om” kata Vera khawatir dengan keadaanya yang berjilbab namun baju seragam yang terbuka yang memperlihatkan dua buah payudaranya yang menggantung sambil mengangkat rok sampai pinggang yang memperlihatkan vaginanya. “Nggak papa Fara, nanti kamu tau, jauh lebih nikmat rasanya kalo ditempat begini lho” kataku sambil menarik kedua gadis itu dan kusuruh duduk dikap depan mobilku yang posisinya didinding lapangan parkir, yang hanya tertutup jeruji2 besi dan tampak dari luar samar2. “iii om malu” jawab Vera sambil duduk dan menutup rok dan bajunya sambil melipat tangan didadanya. Tampak didepanku dua orang gadis kembar berjilbab yang siap kunikmati beberapa saat lagi, disebuah gedung parkir, dan gilanya lagi walaupun agak gelap tapi pasti secara samar2 terlihat dari jalan raya diluar gedung.

Tanpa memperdulikan ucapan Vera akupun menarik kepala kedua gadis berjilbab ini dan mencium bibir merkea bersamaan, ah nikmat rasanya saat mencium mereka bersamaan. Tampaknya mereka menyukainya, lalu tanpa basa basi kuangkat rok sekolah Fara dan kujilat2 vaginanya, juga tangan kananku masuk kedalam rok diantara kaki Vera dan mengelitik vagina dan klitorisnya sambil aku memuaskan kakaknya. Kedua gadis berjilbab ini hanya bisa menggelinjang dan mendesah pelan, perlahan nafsu mulai merasuki keduanya yang tampaknya sudah tak malu lagi dan mulai meremas remas payudara mereka sendiri. Kurasakan cairan mulai membasahi vagina kedua saudara kembar ini. Akupun semakin tak tahan, langsung kubuka celanaku dan mengeluarkan penisku dan kumasukkan kedalam vagina Fara sambil terus mengaduk2 vagina Vera dengan 3 buah jariku.

Ahh penisku serasa dipijit2 didalam vaginanya. Walaupun sempit tapi ketika mulai kusodok pelan2 serasa tak ada yang menghalangi, ternyata Fara sudah tidak perawan lagi, begitujuga dengan Vera yang sedari tadi pasrah penuh kenikmatan dengan tiga buah jariku divaginanya. Akupun dengan cepat memajumundurkan penisku didalam vagina Fara bergantian dengan Vera. Wajah mereka yang terbungkus jilbab sungguh tampak menggemaskan membuatku semakin bernafsu meremas2 payudara2 mereka. Aku memerintahkan kedua saudara ini untuk menunduk dan bertumpu pada terali2 besi gedung parkir. Kuangkat rok panjang mereka dan kulipat dan kuselipkan dipinggang mereka, sehingga dengan bebasnya aku bisa melihat pantat, vagina dan bagian kaki gadis gadis ini.Mungkin karnea kedua gadis kembar ini belum orgasme mereka tampak mau melakukan apa saja asalkan terus kuaduk-aduk vagina mereka. Mereka tak malu walaupun samar-samar terlihat dari jalan raya didepan gedung parkir ini. Akupun semakin bernafsu dengan menyodokkan penisku kedalam vagina Vera dan Fara bergantian dari belakang sambil kutarik jilbab mereka yang membuat mereka mendongak keatas sambil menikmati hentakan demi hentakan penisku dilubang vagina mereka secara bergantian.
Tak lama kemudian Fara merintih2 “om oomm remes payudaraku yang keras, terus masukin penisnya cepetan sedikit aku udah nggak tahan mau keluar” akupun yang memang penuh nafsu segera menuruti permintaan Fara, kucengkram kedua payudaranya dari belakang, dan kupercepat hentakan penisku jauh lebih dalam kelubang vaginanya.yang membuat Fara semakin menjerit2 kecil menikmatinya. Tiba2 dari jauh kulihat seseorang haltebus yang mengarah kegedung parkir diseberang jalan tampaknya melihat adegan yang kulakukan, dan Fara walaupuan daritadi merem melek menikmati permainanku menyadari ada seseorang yang ikut menikmati tubuhnya dari jauh. “om ada orang tuh dihalte ngeliatin kita, tapi aku udah nggak kuat om dikit lagi mau keluaarr. Ah biarin ajaaaahhh…” jawabnya yang tampak semakin bernafsu karena dilihat orang tersebut.Cerita Sex Pembantu

Akupun semakin bernafsu mempertontonkan adegan mesra ini keorang tersebut yang semakin membuatku terpacu.tiba2 “ahhhh ahhhh ahhh” Fara merintih dan kurasakan vaFaranya mengeluarkan cairan yang sangat banyak dan akhirnya Fara terdiam lemas walaupun aku tetap memacu penisku kevaFaranya. Akupun menghentikan aksiku. “duh om udah nggak kuat, om lanjutin sama Vera aja yah..” katanya dengan tersenyum penuh kepuasan. “Iyah nggak papa sayang,tapi kamu disini aja ya temenin om main dengan adikmu ini” kataku sambil menjulurkan rok Fara sehingga menutupi bagian bawah tubuhnya lalu kubalikkan tubuhnya kucium mesra, dan kupandangi adiknya. “ihh omm kan udah sama kak Fara tadi, aku dicuekin, daritadi udah nggak tahan om” katanya dengan cemberut nakal.

Ternyata walaupun payudara Vera sedikit lebih kecil dari kakaknya, namun hasrat Sexnya jauh melebihi kakaknya. “Vera juga mau om, ayo cepet tu orang dihalte depan lagi ngeliatin, Vera udah nggak tahann ayo omm cepettt” kata Vera memelas. Wah ternyata adiknya jauh lebih agresif dan maniak dari kakaknya. Akupun langsung menancapkan penisku kevagina Vera dari belakang yang sudah memasang posisi menunduk dengan menumpukan tangannya pada jeruji besi didinding gedung parkir ini.sambil kugenjot vaginanya, kuremas2 payudara kiri Vera dari belakang dengan tangan kiriku sementara tangan kananku kugunakan untuk memeluk Fara sambil mencium bibirnya dan meraba2 payudaranya.tak disangka Vera ternyata begitu exebisionis, dalam genjotanku dia melambaikan tangan dan tersenyum genit kepada lelaki yang menatap aksi kita dari tadi.akupun tak peduli terus saja kupermainkan vaginanya.

Tapi lama kelamaan aku bosan dengan posisi ini, kubalikkan tubuh Vera, dan kugendong lalu kududukkan ditepi kap depan mobil jeepku dan kusandarkan Fara berdiri disampingnya, akupun melanjutkan aksiku menancapkan penisku kevagina Vera sambil mencium dan menjilat jilat putting payudaranya bergantian dengan mencium bibir Fara kakaknya, sambil tangan kiriku meremas2 payudara Fara.ohhh sungguh berlipat2 rasanya menikmati tubuh dua orang gadis kembar yang masih mengenakan jilbab putih namun 4 buah payudara mereka terbuka bebas dan sedang kujamah, sedangkan vagina Vera sedang kunikmati dengan penisku dan vagina Fara sesekali kuremas2 dari balik rok yang kuangkat keatas. Tak lama kemudian, Verapun mencapai titik puncaknya,dia menggelinjang dan mendongak keatas sambil memeluk kepalaku diantara dua buah payudaranya dengan erat dan tiba2 tiga kali kurasakan semprotan cairan didalam vagina Vera bersamaan dengan semprotan spermaku didalamnya.

“aahahhchhhhh ommmm aku ahhhhh” jeritnya… Farapun hanya tersenyum melihat ulah adiknya yang sedang dalam titik puncaknya. Setelah beberapa saat kurapihkan pakaian kedua gadis kembar ini, kurapihkan rok mereka, lalu kukancingkan kembali baju mereka, kujulurkan lagi jilbab mereka menutupi payudara dan vaFara yang kini tak mengenakan bh dan celana dalam. “Yuk kita belanja, kita nonton juga yuk, nanti kita lanjut lagi dirumah om yah” kataku genit. Fara dan Vera hanya tersipu malu.

Lalu kedua gadis kembar ini kurangkul dan kuajak kedalam mall sambil dengan nakalnya kuraba payudara mereka yang kali ini dengan mudah kuplintir dari luar pakaian mereka putting yang menonjol dibalik bajunya, namun sengaja ditutupi jilbab mereka agar tak ketahuan, namun buah dada buah dada yang tak disanggah itu tampak lebih menggoda bergoyang goyang dibalik pakaian mereka walaupun sudah ditutupi jilbab, gesekan demi gesekan dan remasan tanganku dipayudara mereka sungguh nikmat, walaupun batang kemaluanku sudah lemas, tapi aku masih ingin menikmati tubuh gadis kembar berjilbab ini. Kamipun masuk kedalam mall dan mulai jaga image, Fara dan Vera jalan disampingku dengan biasa2 saja agar tak terlalu menarik perhatian.. kamipun menuju bioskop dilantai atas dan membeli tiket film, tapi sebelum masuk ke bioskop, Vera mengajak kakaknya ketoilet untuk membersihkan sisa2 cairan vagina dan spermaku yang masih membasahi vaginanya.